Gas Beracun PLTP Geo Dipa Kawasan Dieng Bocor, 8 Pekerja Kritis, 1 Meninggal Dunia

Gas Beracun PLTP Geo Dipa Kawasan Dieng Bocor, 8 Pekerja Kritis, 1 Meninggal Dunia

Kebocoran sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di Kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, mengeluarkan gas beracun, Sabtu (12/3) sekitar pukul 16.00 WIB.

Gas beracun muncul di lokasi PLTP PT Geodipa Energi tepat area Wellpad Unit 28 yang terletak di Dusun Pawuan, Desa Karangtengah, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sejumlah pekerja menghirup gas beracun dalam tragedi kebocoran sumur PLTP. Mereka kini telah dilarikan ke RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo untuk menjalani perawatan medis.

Sebelumnya para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar, kemudian dirujuk ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Seorang pekerja menjadi korban meninggal dunia saat berada di Puskesmas Kejajar.

"Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, sebanyak delapan orang kritis, dan satu orang meninggal dunia," kata seorang dalam unggahan video yang diunggah di akun Twitter Walhi Jawa Tengah @walhijawatengah, Sabtu (12/3).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan korban kebocoran gas beracun di PLTP PT Geo Dipa Energi di Kawasan Dieng sebanyak 9 orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Ia menyebutkan para korban, yakni Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar) , Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara), Endang, dan yang meninggal dunia atas nama Lilik warga Magelang.

Dari informasi yang didapat bahwa para pekerja tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja keracunan.

Berdasarkan informasi sebagian korban sudah dalam kondisi sadar, tetapi beberapa korban belum stabil.

Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng Chorul Anwar menyampaikan para pekerja sedang dalam proses killing atau mematikan sumur panas bumi.

"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial, karena sumur dalam posisi dimatikan. Pekerja diduga terkena gas beracun yang terkonsentrasi di dalam alat pompa bor," katanya.

Menurut dia lokasi sudah aman. Warga tidak perlu dikhawatirkan terjadi gas beracun susulan.

Apalagi sumur sudah dalam posisi dimatikan dan sedang tidak aktif sehingga tidak akan muncul gas beracun seperti yang dikhawatirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: