OPD Ojo Koyo Kerupuk 'Mlempem'

OPD Ojo Koyo Kerupuk 'Mlempem'

PACU INOVASI: Bupati Asip Kholbihi memacu semua OPD pada tahun 2020 ini harus punya inovasi untuk memudahkan pelayanan publik. Hadi Waluyo.

KAJEN - Sebanyak 72 organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Pekalongan dipacu untuk berinovasi. Pasalnya, pada tahun 2019 dari puluhan OPD itu hanya belasan yang telah melakukan inovasi.

"Selama empat tahun ini khusus untuk dunia inovasi kita belum banyak bicara, karena secara kuantitatif maupun kualitatif belum bisa dibanggakan. Padahal, saat ini era inovasi," ujar Bupati Asip Kholbihi saat acara Launching dan Workshop Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 di Aula Lantai 1 Setda, Kamis (23/1/2020).

Disebutkan, secara kuantitatif dari 72 OPD, tahun 2019 hanya 16 OPD yang bisa membuat inovasi. Itu pun 50 persen inovasi ada di bidang kesehatan. "OPD lain masih nol," tandas dia.

Oleh karena itu, Bupati meminta agar di tahun 2020 semua OPD harus memiliki inovasi. "Jika tidak buat apa kita menaikkan TPP. Jika tidak ada inovasi, bekerja hanya rutinitas, apa adanya, ya ndak maju. Jika pingin maju 72 OPD harus berinovasi semua. Ilmunya ada, kemauannya yang ndak ada. Di Kajen itu enak, adem, ayo kita bangkit. Ojo koyo kerupuk kecemplung banyu, mlempem. Ini era inovasi, berkompetisi," tandas dia.

Disebutkan, persaingan saat ini tidak hanya di tingkat lokal, tapi regional. Jika tidak ada inovasi, maka tidak akan bisa maju.

Di bidang inovasi, kata dia, Kabupaten Pekalongan baru top 20 di Jateng. "Bicara olahraga, inovasi, Kabupaten Pekalongan masih pojokan. Saya yakin mampu, SDM kita pintar-pintar, tapi kemauannya kurang. Tahun 2020 ayo bangkit bersama," tandas Bupati.

Sementara itu, usai membuka kegiatan itu, Bupati menyampaikan, inovasi perlu ditingkatkan lagi, karena pada tahun 2019 baru ada 16 OPD yang melakukan inovasi untuk kemudahan pelayanan publik. "Baru 10 persen lah," kata dia.

Menurutnya, pada tahun 2020 pemda mengundang para ahli dari NGO, UMPP, Undip, dan ada narasumber pembanding dari Brebes.

"Karena Brebes masuk top 45 nasional. Kita baru masuk top 20 Jateng. Jadi kalau bicara inovasi Kabupaten Pekalongan masih perlu belajar dengan banyak daerah," ungkapnya.

Dikatakan, pada tahun 2020 diharapkan akan semakin baik, dimana tujuannya hanya satu untuk memudahkan pelayanan publik. "Inovasi yang kita ciptakan bukan untuk gagah-gagahan, terus dapat penghargaan tapi untuk memudahkan pelayanan publik seperti yang ada di Dindukcapil, Dinas Kesehatan, RSUD, Puskesmas, Dinas Pendidikan, semua dinas harus punya inovasi, termasuk di desa dan kecamatan," ujar dia.

Ditegaskan, pada tahun 2020 dari 72 OPD harus memiliki inovasi semua. Jika belum berinovasi, maka akan dilakukan evaluasi. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: