Gereja Santo Petrus Gelar Misa Natal dalam Tiga Sesi

Gereja Santo Petrus Gelar Misa Natal dalam Tiga Sesi

KOTA - Gereja Santo Petrus Pekalongan akan membagi ibadah Misa Malam Natal pada Jumat (24/12/2021) dalam tiga sesi untuk menyesuaikan kapasitas umat yang hadir di dalam gereja. Pembagian dilakukan berdasarkan waktu pelaksanaan yakni pukul 17.00, pukul 19.30 dan pukul 21.30.

Pastor Paroki Gereja Santo Petrus, Romo Martinus Ngarlan mengungkapkan, pembagian tersebut dilakukan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan baik oleh Wali Kota maupun Kemenag melalui surat edaran masing-masing. "Kalau penuh, kapasitas gereja dan aula bisa menampung 1.500 umat. Karena masih pandemi dan ada ketentuan maksimal kapasitas 50% maka kami bagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing sesi diikuti oleh 350 orang," jelasnya, Kamis (16/12/2021).

Untuk memastikan pembagian jemaah sesuai, maka pihak gereja menyiapkan prosedur pendaftaran kehadiran umat dengan mengambil kartu yang sudah disiapkan pengurus. "Umat bisa ambil kartu dulu, disesuaikan waktu yang diinginkan. Kami bagi kartunya dengan tiga warna yang berbeda. Sampai hari ini jatah kartunya sudah habis," tambahnya.

Pihaknya juga mendapatkan masukan dari umat agar menambah jatah kehadiran di gereja. Namun sampai saat ini belum diputuskan karena pihak gereja belum mendapatkan tempat tambahan. "Sudah banyak yang minta ditambah. Tapi belum diputuskan karena kami belum mendapatkan tempatnya di mana," kata Romo Ngarlan.

Mengenai penerapan protokol kesehatan dalam ibadah, dia mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki standar prokes sesuai ketentuan pemerintah. Mulai dari mewajibkan masker, penyiapan tempat cuci tangan dan handsanitizer hingga penyediaan alat pengukur suhu badan di setiap pintu masuk. Menurut Romo Ngarlan, umat sudah terbiasa menjalani prokes tersebut dalam setiap ibadah di gereja.

"Prokes yang diterapkan sudah biasa diterapkan oleh umat sehingga kami meyakini semua sudah taat dengan aturan-aturan itu karena pada prinsipnya sama saja, termasuk dengan pelaksanaan ibadah Natal tahun lalu. Hanya, kami ada penyempurnaan saja dalam hal penyesuaian kapasitas," katanya.

Ditanya tentang syarat vaksinasi, Romo Ngarlan mengatakan bahwa pihaknya tidak secara spesifik mewajibkan vaksinasi bagi yang hadir ke gereja. Namun saat pelaksanaan nanti, pengurus akan memasang barcode aplikasi PeduliLindungi yang bisa discan oleh umat. "Karena untuk umat Katolik, hampir semua sudah vaksin. Kecuali memang terkendala kesehatan. Jadi kami memang tidak atur secara spesifik sebagai syarat datang ke gereja. Tapi kami tetap siapkan barcode untuk scan nanti," jelas Romo Ngarlan.

Sementara salah satu jemaah, Felix mengatakan bahwa penerapan prokes di gereja sudah menjadi hal yang lumrah baginya maupun bagi umat yang lain. Dalam setiap kegiatan ibadah, dia sudah terbiasa menerapkan prokes saat berada di gereja. Sehingga tidak ada perbedaan signifikan dalam kegaitan ibadah Natal nanti.

"Kita semua sudah terbiasa karena penerapan prokes tidak hanya dilakukan saat Natal saja tapi setiap kami ibadah sudah menerapkan itu. Yang berbeda hanya ada pembagian sesi ibadah saja. Lain-lainnya sudah biasa kami terapkan," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: