Guru Positif Covid-19, Satgas Telusuri Kontak Erat di Dua Sekolah
KOTA - Seorang guru di salah satu sekolah tingkat dasar di Kota Pekalongan, dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab yang dilakukan di RSUD Kraton, Pekalongan.
Menindaklanjuti kasus itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekalongan melakukan tracing ke dua sekolah di Kota Pekalongan yakni satu sekolah dasar tempat yang bersangkutan mengajar, dan satu sekolah menengah atas di mana anak yang bersangkutan bersekolah. Satgas Covid-19 juga akan melakukan rapid test terhadap kontak erat di masing-masing sekolah maupun kepada anggota keluarga.
"Benar ada satu orang guru di salah satu sekolah swasta yang positif Covid-19. Yang bersangkutan, sebelumnya memang sudah sakit dan dirawat di RSUD Kraton. Kemudian saat dilakukan tes swab hasilnya positif sehingga yang bersangkutan masih dirawat di sana. Untuk menindaklanjutinya, kami sudah melakukan tracing terhadap kontak erat di dua sekolah. Yakni satu sekolah tempat yang bersangkutan mengajar dan satu sekolah tempat anaknya bersekolah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.
Dari hasil tracing yang dilakukan, diketahui bahwa yang bersangkutan sempat berkegiatan di sekolah tempatnya mengajar yakni rapat bersama sejumlah guru lainnya. Namun yang bersangkutan diketahui belum pernah melakukan tugasnya mengajar atau bertemu dengan siswa. "Untuk yang bersangkutan hanya pernah rapat bersama guru tapi tidak mengajar karena sekolah belum masuk. Jadi kontak erat hanya dengan sejumlah guru di sekolah tempatnya mengajar," tambah Budi, sapaan akrabnya.
Sedangkan untuk sang anak, diketahui juga sempat berkegiatan di sekolahnya. Sehingga Satgas juga melakukan tracing terhadap kontak erat sang anak di sekolah tersebut.
Mengenai riwayat penularan, Budi menjelaskan bahwa kemungkinan besar yang pasien tertular dari luar Kota Pekalongan. Sebab yang bersangkutan tinggal di wilayah Kabupaten Batang. "Karena hasil tracing di sini tidak ada yang mencurigakan. Yang bersangkutan ini tinggalnya di Batang tapi KTP masih Kota Pekalongan. Saat ini dua anggota keluarga lain yang tinggal bersama juga sudah menjalani isolasi mandiri," jelas Budi.
*Klaster Rumah Tangga
Berdasarkan data dari website corona.pekalongankota.go.id, Rabu (26/8/2020), jumlah kasus positif Covid-19 tercatat kembali bertambah yakni menjadi 55 kasus dengan 21 kasus aktif. 14 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri dan 7 orang menjalani perawatan.
Budi mengatakan, penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Pekalongan memang terus mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Penambahan kasus positif Covid-19, sebagian besar terjadi berasal dari klaster rumah tangga. "Jadi trenya seperti itu. Ketika ada satu anggota keluarga positif Covid-19, yang lainnya tertular," katanya.
Kondisi demikian terjadi akibat isolasi mandiri yang dilakukan kurang optimal. Sehingga menurut Budi, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama. "Ini harus menjadi perhatian kita. Kalau isolasi mandiri di rumah, itu harus betul-betul isolasi. Jaga jarak dengan anggota keluarga yang lain dan untuk sementara waktu tidak berkumpul sampai isolasi selesai," tambahnya.
Terkait terus bertambahnya kasus positif Covid-19, dikatakan Budi Pemkot Pekalongan juga telah menerbitkan Perwal terkait penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan. Dalam Perwal, juga disiapkan sejumlah sanki bagi masyarakat yang melanggar.
Sehingga dia juga mengajak masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan sering mencuci tangan dengan sabun, selalu memakai masker dan jaga jarak di tempat keramaian. "Senin kemarin Perwal sudah diujicobakan sekaligus disosialikan ke sejumlah tempat. Rencananya dalam waktu dekat Satgas juga akan melakukan sosialisasi kepada camat dan lurah yang selanjutnya juga akan melanjutkan ke tingkat bawah. Harapan kita bersama, mari tingkatkan kesadaran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: