Hama Wereng Coklat Mengganas, Petani Mulai Memanen Padi
KAJEN - Serangan hama wereng coklat (WBC) saat ini mulai mengancam tanaman padi di Kabupaten Pekalongan. Setidaknya sudah ada 190 hektare sawah yang terserang hama itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan Siswanto, Selasa (24/3/2020), mengatakan, hama wereng coklat saat ini mulai muncul. Disebutkan, sawah seluas 190 hektare terserang hama tersebut. Dengan rincian, kata dia, serangan ringan 183 hektare, serangan sedang 4 hektare, dan serangan berat 3 hektare.
"Pengendalian dilakukan dengan cara pengamatan secara intensif setiap saat dan dengan gerdal, yaitu gerakan penyemprotan bersama menggunakan insektisida yang dianjurkan," ujar Siswanto.
Panen Padi
Sementara itu, berdasarkan pantauan petani padi di Kabupaten Pekalongan saat ini mulai panen. Berdasarkan data di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan untuk Januari - Februari 2020 luas panen sekitar 2.782 hektare, dengan produksi 14.095 ton gabah kering giling. "Harga saat ini masih bagus. Rata-rata Rp 5.800 perkilo," kata dia. (had)
Gejala Hama Wereng Coklat:
- Fase tanaman muda
Tanaman padi yang diserang (cairan selnya dihisap) akan muncul gejala tanaman padi menguning, mengering, lalu mati. - Fase tanaman tua
Pada tanaman yang sudah tua (sudah keluar malai), serangan wereng coklat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan mengakibatkan butir padi menjadi hampa (kopong).
Cara Pengendalian:
- Menggunakan benih yang secara genetis tahan wereng, yaitu VUTW (varietas unggul tahan wereng)
- Pengaturan pola tanam agar tidak menanam padi secara terus menerus
- Melakukan monitoring secara rutin terhadap OPT dan melakukan tindakan antisipasi sedini mungkin
- Pengendalian sedini mungkin dilakukan dengan insektisida jika sudah mencapai batas ambang ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: