Harga Kopi Dipasaran Anjlok

Harga Kopi Dipasaran Anjlok

JEMUR KOPI - Warga Desa Lumeneng Kecamatan Paninggaran menjemur kopi hasil panen dari perkebunan sekitar.

**Rp 15 Ribu Per kilogram

KAJEN - Penyebaran virus covid-19 ternyata berdampak pada semua sektor perekonomian terutama di kalangan bawah. Termasuk petani yang menjadi imbas dengan turunnya harga kopi.

Padahal untuk mendapatkan kopi petani harus mengambil dari pohon yang lokasinya cukup jauh dari rumah. Selain itu untuk memanen kopi dari pohon harus memiliki keterampilan karena lokasi berada di hutan dan tebing.

Meski buah kopi tidak musiman namun dalam sekali panen, petani hanya bisa mendapatkan beberapa kilo saja karena harus memilih kopi yang sudah matang berwarna merah. Sedangkan untuk yang hijau dibiarkan untuk menunggu tua.

Salah seorang petani Kopi asal Rt 02 Rw 01 Desa Lumeneng Kecamatan Paninggaran, Rahayu (60) menyampaikan bahwa hasil panen kopi dari kebun tidak begitu menjanjikan. Sebab selain buahnya mulai berkurang banyak pohon yang sudah tak berubah akibat kering.

"Ya paling untuk kegiatan daripada di rumah. Kalaupun dihitung hitung hasilnya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari," katanya.

Adapun untuk harga kopi per kilogram yang dijual di Pasar Paninggaran hanya Rp 15 ribu per kilogram. Padahal dalam sekali panen paling banyak mendapatkan 5 kilogram, itupun harus menunggu sampai kopi kering.

"Kopi kering per kilogram Rp 15 ribu, sedangkan untuk menjual kita masih mengandalkan tengkulak yang datang kerumah. Namun apabila tidak ada kita jual ke Pasar kepada pedagang yang mau menerimanya, " imbuhnya. (Yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: