Harga Naik, Pedagang Buah Keluhkan Sepinya Pembeli

Harga Naik, Pedagang Buah Keluhkan Sepinya Pembeli

KENDAL - Di Ramadan tahun ini, para pedagang buah di Pasar Kendal mengeluhkan sepinya pembeli. Hal ini berbeda dengan puasa tahun lalu dan sebelumnya yang justru meningkat penjualannya. Karena banyak masyarakat yang membelinya baik dikonsumsi sendiri maupun untuk acara buka bersama.

Sepinya pembeli kali ini disinyalir karena hampir semua buah-buahan harganya naik cukup tinggi. Kenaikannya bervariasi, mulai naik Rp 5 ribu-Rp 10 ribu, bahkan ada yang di atas Rp 10 ribu.

Seorang pedagang buah, Untari mengatakan, hampir semua buah harganya naik. Menurutnya, naiknya harga buah lantaran stok langka dan sepi pembeli. Ia mencontohkan, harga buah apel fuji per kilogram Rp 40 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu. Buah peer dari Rp 15 ribu naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Buah naga yang biasanya Rp 10 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 18 ribu. "Buah blewah yang biasanya Rp 10- Rp 12 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 15 ribu," katanya, Minggu (2/5/2021).

Buah lainya yang naik adalah semangka dari Rp 6 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Pisang ambon mulai Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu per sisir. Yang paling tinggi, harga buah anggur mencapai Rp 100 ribu per kilogram, padahal biasanya sekitar Rp 60 ribu. Buah jeruk juga naik, dari Rp 15 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. "Hampir semua harga buah-buahan naik, karena stok langka," ungkapnya.

Berbeda dengan buah-buahan, untuk harga sayur-mayur rata-rata masih stabil dan masih standar. Bahkan harga cabe, bawang dan telur yang sempat sebelumnya naik kini turun. Menurut Nanik, pedagang sayuran di Pasar Kendal, walaupun harga kebutuhan pokok masih stabil, namun sepi pembeli. Menurutnya, selain karena masih masa pandemi, juga karena semakin banyak orang yang ikut-ikutan menjadi penjual.

"Rata-rata harganya stabil, cuma pembelinya sepi," ucapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: