Hari Pertama PPDB, Pendaftar Membludak

Hari Pertama PPDB, Pendaftar Membludak

KAJEN - Pada hari pertama jadwal pelaksanaan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Sekolah Menengah Pertama (SMP) serentak di Kabupaten Pekalongan, Senin (17/06), beberapa sekolah nampak dipadati para pendaftar. Tak hanya para calon peserta didik, para orang tua/wali murid juga turut hadir mendampingi putra-putrinya dalam melakukan proses pendaftaran secara online.

DAFTAR - Para calon peserta didik didampingi orang tua tengah mengikuti rangkaian pendaftaran di SMP N 1 Kajen, Senin (17/06). EKA ISDITYA

Kondisi tersebut salah satunya nampak di SMP Negeri 1 Kajen, Senin (17/06). Sejumlah calon peserta didik hadir membawa berkas untuk mendaftar pada hari pertama pendaftaran ini.

Kepala SMP Negeri 1 Kajen, sekaligus Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Pekalongan, Relawan SPd, menuturkan, pendaftaran online secara serentak akan dilangsungkan selama tiga hari sejak 17 Juni hingga 19 Juni 2019 mendatang. "Khusus untuk pendaftaran ini, memang wajib didampingi oleh orang tua, karena nanti ada proses verifikasi keaslian berkas bermaterai yang harus ditandatangi oleh orang tua," terangnya.

Pada program PPDB Online tahun 2019 ini tidak seluruh SMP se Kabupaten Pekalongan ikut, saat ini baru 11 sekolah yang melaksanakan, yaitu SMPN 1 Kajen, SMPN 1 Karanganyar, SMPN 1 Kedungwuni, SMPN 2 Kedungwuni, SMPN 1 Kesesi, SMPN 1 Sragi, SMPN 2 Sragi, SMPN 1 Wiradesa, SMPN 1 Wonopringgo, serta SMPN 1 Tirto.

Dijelaskan pula, penentuan sekolah peserta PPDB Online 2019/2020 tersebut, adalah berdasarkan keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kabupaten Pekalongan dengan mempertimbangkan beberapa aspek. "Penentuan sekolahnya dari Dinas langsung, pada umumnya adalah dengan pertimbangan sekolah-sekolah yang tiap tahunnya masih menolak siswa karena pendaftar yang terlampau banyak," ujar dia.

Sesuai dengan tujuan pelaksanaan program sistem zonasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), pihaknya mengaku akan senantiasa mengikuti aturan yang diberlakukan. "Menurut saya, disamping pro dan kontra sistem zonasi ini, banyak manfaat yang diambil, salah satunya adalah pemerataan kualitas sekolah. Tidak ada lagi label sekolah favorit, yang ada adalah semuanya sekolah favorit. Selain itu, dengan pelaksanaan pendaftaran yang terintegrasi dengan sistem ini, tidak ada lagi celah titip-titipan, sehingga prosesnya murni atas hasil penilaian sistem pendaftaran dan verifikasi berkas," tandasnya. (yak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: