"Kalau Masih di Bawah 10 Jenazah Tiap Hari, Kami Masih Sanggup..."
**Kerja Keras Tim Pemakaman Jenazah Kasus Covid-19 di Tengah Meningkatnya Kasus
Meningkatnya kasus Covid-19 yang juga disertai meningkatnya jumlah pasien meninggal dunia, membuat Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 bekerja keras. Karena selama satu pekan terakhir, setiap hari selalu ada kasus pasien meninggal dunia. Seperti Apa?
Baru beberapa saat wawancara berlangsung, ponselnya berdering. Setelah memberikan kode, dia mengangkat panggilan yang masuk. "Owh iya siap. Selepas asar tim kami siap,". Begitulah gambaran keseharian Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta. Meningkatnya jumlah kasus Covid-19, disertai peningkatan jumlah kematian sehingga membuat dia dan tim pemakaman cukup sibuk selama sepekan terakhir. "Ini sudah pemakaman yang kedua untuk hari ini," tuturnya saat ditemui Senin (28/6/2021).
Berdasarkan data BPBD, sejak Senin (21/6/2021), setiap hari selalu terjadi kasus kematian pasien Covid-19. Jika ditotal selama sepekan, sudah ada 25 kasus kematian dengan jumlah tertinggi terjadi pada Selasa (22/6/2021) lalu yakni enam kasus kematian dalam satu hari.
Tim yang dipimpin Saminta, terdiri dari delapan orang termasuk dirinya. Tim tersebut menjadi satu-satunya tim pemakaman jenazah kasus Covid-19. Dengan jumlah kasus kematian yang meningkat, timnya seringkali bekerja sehari penuh. "Alhamdulillah teman-teman ini luar biasa, selalu siap. Menurut mereka kalau masih di bawah 10 kasus kematian per hari, masih sanggup. Tapi kalau sudah di atas itu harus ada tenaga bantuan," katanya.
Kondisi demikian, sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya ketika jumlah kasus Covid-19. Pihaknya juga sudah bersiap menyusun strategi. Termasuk meminta bantuan tenaga jika terjadi jumlah kasus kematian yang tinggi dalam satu hari. "Sudah dipersiapkan tenaga untuk diperbantukan yakni dari Brimob ada 12 orang dan sudah mendapatkan pelatihan. Mereka akan membantu jika tim kewalahan," ujarnya.
Sejauh ini dikatakan Saminta, dengan satu tim yang ada belum pernah terjadi jenazah yang terlantar. Meski harus pontang-panting, pihaknya dan tim berupaya keras untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin. "Alhamdulillah belum ada yang terlantar. Kami berupaya sebaik mungkin melaksanakan tugas dan rekan-rekan semua juga siap dengan konsekuensi tugas ini," tegasnya.
Pihaknya juga menyiapkan strategi lain yakni menentukan jam pemakaman. Jika pasien meninggal dunia di atas pukul 00.00, maka jenazah akan dimakamkan pada pagi hari. Yang terpenting, katanya, jenazah sudah dipulasarakan dan masuk ke dalam peti. Untuk jenazah yang meninggal dunia di bawah waktu tersebut, maka akan langsung dimakamkan.
Strategi pembagian waktu itu dibuat untuk mengantisipasi kelelahan yang dialami tim. "Kalau di atas jam 12 malam, kami akan makamkan pagi harinya yang terpenting jenazah sudah dipulasarakan dan masuk ke peti," jelasnya.
Antisipasi lain yang sudah disiapkan yakni menambah titik lokasi pemakaman. Jika sebelumnya pemakaman jenazah Covid-19 hanya ditempatkan di Komplek Pemakaman Sapuro, kini ada beberapa lokasi pemakaman di sejumlah kelurahan yang sudah bersedia menerima pemakaman jenazah kasus Covid-19.
Untuk itu, dirinya turut meminta kepada masyarakat agar dapat membantu menekan kasus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga dapat menekan jumlah kasus. "Covid-19 benar ada dan bisa menginfeksi siapa saja, mari jangan abaikan prokes, untuk melindungi diri, keluarga, dan orang-orang terdekat kita," pesannya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: