Hipertensi Dominasi Kasus Penyakit Tidak Menular

Hipertensi Dominasi Kasus Penyakit Tidak Menular

*Pembukaan Posbindu Puspowarini Pringgosari

CEK KESEHATAN - Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab melakukan cek kesehatan saat menghadiri pembukaan Posbindu Puspowarini Pringgosari, Kelurahan Kalibaros, Minggu (10/2). M. AINUL ATHO'

KOTA - Kasus penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, tercatat menjadi penyakit tidak menular yang paling banyak diderita masyarakat Kota Pekalongan. Selain hipertensi, penyakit diabetes militus dan penyakit jantung tercatat menjadi tiga besar penyakit tidak menular yang paling banyak diderita.

Data itu diungkap oleh Pengelola Program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Kota Pekalongan, Taukhid yang ditemui di sela kegiatan pembukaan Posbindu Puspowarini Pringgosari, Kelurahan Kalibaros, Minggu (10/2). Pembukaan Posbindu dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab. Sebelum deteksi dini, kegiatan diawali dengan senam jantung sehat bersama.

Ditanya mengenai tingkat kematian terhadap penderita ketiga penyakit tersebut, Taukhid mengatakan sejauh ini Posbindu hanya mendata gejala dan indikasi medis terhadap tiga penyakit tersebut melalui beberapa tahap tes.

"Kalau untuk jumlah atau tingkat kematian, harus dikomparasi dengan rumah sakit. Sebab di Posbindu, kami hanya melakukan deteksi dini terhadap indikasi penyakit yang diderita. Kemudian terhadap penderita, kami akan memberikan saran. Namun jika kondisinya sudah melebihi batas normal maka yang bersangkutan harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.

Keberadaan Posbindu, dikatakannya menjadi penting karena melihat tren perkembangan penyakit yang bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Pergeseran tersebut diakibatkan perubahan perilaku manusia dan kondisi zaman saat ini. "Keberadaan Posbindu adalah untuk mendeteksi dini bagi usia produktif yakni mulai 15 sampai 55 tahun," tambahnya.

Untuk keberadaan Posbindu di Kota Pekalongan, saat ini sudah terdapat 36 Posbindu di seluruh kelurahan. Hanya Posbindu Kelurahan Klego yang meskipun sudah terbentuk namun hingga saat ini belum dibuka secara resmi. Dia mengatakan, idealnya per kelurahan harus ada lebih dari dua Posbindu untuk melayani masyarakat.

Pengelola Puspowarini Pringgosari, Tuti Utoro berharap, keberadaan Posbindu di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat sekitar. Sehingga keberadaannya dapat benar-benar memberikan manfaat, terutama untuk mendorong terciptanya masyarakat yang sehat. "Jangan sampai hanya ramai saat pembukaan saja. Saya harapkan setiap sebulan sekali ada kegiatan di Posbindu, seluruh masyarakat dapat berpartisipasi," katanya.

DPRD Backup Penuh Urusan Kesehatan

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab menegaskan, DPRD membackup penuh masalah kesehatan di Kota Pekalongan melalui dukungan terhadap usulan anggaran di bidang kesehatan. "Kami mensuport penuh. Anggaran kesehatan selalu kami dukung di tingkat Banggar dan tidak pernah dipotong karena ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat Kota Pekalongan," katanya.

Balgis melanjutkan, melalui dukungan penuh DPRD seharusnya Pemkot sudah dapat menjamin kesehatan masyarakat Kota Pekalongan. Menurut Balgis, yang terpenting adalah jika ada masyarakat yang sakit, terutama masyarakat kurang mampu, harus didahulukan penanganannya dari pada mempertanyakan kemampuan terhadap biaya yang timbul.

"Karena kami sudah mensuport penuh untuk menjamin kesehatan masyarakat, apalagi untuk masyarakat tidak mampu. Jika ada kasus atau kebutuhan penanganan cepat, kita sudah ada RSUD Bendan. Yang terpenting masuk dulu, ditangani dulu. Karena Pemkot sudah memiliki formula untuk pembiayaan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu," tambah Balgis.

Khususnya, bagi para ibu hamil yang akan melahirkan atau memiliki resiko tinggi maka sudah menjadi kewajiban bagi rumah sakit untuk menerima dan melakukan penanganan secepatnya. "Jangan sampai ada penolakan dari rumah sakit atau puskesmas. Karena kita saat ini tengah fokus untuk menjaga dan menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Pekalongan," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: