Home Visit Disiapkan jadi Alternatif
Ahmad Husni
Kasubag Perencanaan dan Evaluasi
Dindik Kota Pekalongan
*Pembelajaran di Era New Normal
KOTA - Sejak adanya pandemi Covid-19, sistem pembelajaran terpaksa berubah. Dari pembelajaran secara tatap di sekolah, menjadi pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Hanya saja, ada kemungkinan model pembelajaran jarak jauh atau sistem daring belum bisa efektif karena beberapa sebab. Kondisi di tiap sekolah maupun peserta didik juga tidak sama.
Yang selama ini diterpakan sekolah yakni perubahan pembelajaran tatap muka di sekolahan jadi melalui media online. Maka, sebagai langkah evaluasi terhadap metode-metode pembelajaran yang telah dilakukan, perlu dilakukan 'home visit'. Bahkan, home visit bisa menjadi alternatif proses pembelajaran.
"Apabila salah satu metode pembelajaran jarak jauh itu tidak bisa dilaksanakan, maka harus ada home visit. Dinas Pendidikan berpesan ke sekolah, untuk menjaga keterikatan peserta didik, ortu atau wali dan sekolah, maka perlu dilakukan home visit," ungkap Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Ahmad Husni, Rabu (15/7/202).
Menurut Husni, home visit ini untuk memastikan apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Home visit sebagai evaluasi terhadap pembelajaran metode-metode lain yang sudah dilakukan.
"Saat ternyata mungkin kondisi orang tua, kondisi siswa dan sebagainya sehingga pembelajaran yang jarak jauh dengan metode-metode yang lain tidak bisa berjalan, maka home visit pun bisa dijadikan sebagai pembelajaran. Jadi, home visit itu utamanya untuk evaluasi. Tapi saat hasil evaluasi itu ternyata nol semua, maka home visit bisa dilakukan sebagai pembelajaran," katanya.
*) Bukan Memindah Kelas
Yang perlu dicermati, imbuh Husni, esensi dari home visit adalah dilakukan oleh guru dengan datang ke rumah tiap siswa, 'person by person', dan di situ ada siswa serta orang tua siswa.
"Home visit tidak boleh dilakukan dengan mengumpulkan siswa-siswa itu di satu tempat. Itu kalau begitu sama dengan memindah kelas, dan sudah keluar dari esensi home visit," tandasnya.
Husni kembali menerangkan bahwa home visit memang penting dilakukan, sebagai evaluasi pembelajaran. "Kalau hasil evaluasi dari pembelajaran itu ternyata mengharuskan home visit itu sebagai proses pembelajaran, maka dilakukan sebagai proses pembelajaran. Kemudian juga harus memperhatikan protokol kesehatan," tambahnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: