Pemilih Butuh 4 sampai 6 Menit untuk Gunakan Suaranya
SEORANG pemilih membutuhkan setidaknya empat sampai enam menit buntuk mencoblos dan mencelupkan jari ke tinta saat pelaksanaan pemungutan suara di TPS, 17 April mendatang. Hal itu diketahui dari pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang digelar KPU Kabupaten Kendal di Lapangan Desa Pakis, Kecamatam Limbangan, baru-baru ini.
Simulasi mengambil sampel TPS 1 Desa Kalipakis dengan jumlah pemilih sebanyak 250 orang. Dalam simulasi tersebut, semua pemilih diundang untuk melakukan simulasi pemilihan mulai dari awal hingga penghitungan. Yang menarik, dalam simulasi nama partai diganti dengan nama buah-buahan. Surat suara DPD dan Pilpres hanya dibuat gambar kotak kosong.
Sebelum dimulai pemungutan suara, petugas TPS membongkar isi kotak dan menunjukkan ke para pengawas. TPS mulai dibuka pukul 07.00 dan berakhir pukul 12.00. Pemilih yang mengikuti pemungutan suara wajib membawa formulir undangan atau C6 dan KPT elektronik.
Peserta sosialisasi, Wibisono mengatakan, bagi yang sudah lanjut usia pelaksanaan pemilu tahun ini cukup susah. Pasalnya, untuk mencari apa yang menjadi pilihanya dinilai membingungkan lebih lagi ketika melipat surat suara agak menyulitkan sehingga perlu adanya pendampigan. "Bagi orantua bisa saja bingung saat dihadapkan dengan surat suara yang diterimanya. Kalau ada yang mendampigi mungkin bisa dibantu," katanya.
Komisioner KPU Kendal, Rokhimudin megungkapkan, simulasi pemungutan dan penghitungan suara dilakukan sebagai tolak ukur untuk mengetahuai berapa lama satu orang pemilih dalam melakukan pencoblosan. Ternyata, setiap pemilih membutuhkan waktu rata-rata 4 sampai 6 menit untuk mencoblos lima lembar surat suara hingga mencelupkan jari ke tinta. "Bisa jadi, nanti saat pemungutan suara 17 April, waktu yang dibutuhkan lebih dari 6 menit atau bahkan bisa kurang," katanya.
Ketua Bawaslu Kendal, Odiliya Amy Wardayani mengatakan, dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang diolakukan KPU Kendal sudah sesuai dengan standar operasional posedur (SOP). "Saya berharap, pemilu 17 April mendatang pelaksanaannya bisa berjalan seperti saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini," harapnya.
TUNGGU LOGISTIK
KPU Kendal hingga kemarin masih menunggu sejumlah logistik Pemilu 2019 dari pusat, seperti templates brailer, formulir dan sampul. "Belum datang, kami masih menunggu kiriman dari KPU pusat," kata Ketua KPUD Kendal, Hevy Indah Oktaria.
Kekurangan itu hanya sekitar 10 persen dari total logistik yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Pemilu 2019. Misalkan kebutuhan sampul masih kurang sekitar 138 dus. Serta kotak dan bilik suara sesuai permintaan. Menurut Hevy, keterlambatan itu akan mempengaruhi proses packaging.
"Tentu berdampak ya. Contoh jadwal kegiatan pengepakan logistik Pemilu akan mundur," tukasnya.
Meski begitu, pihaknya optimis pada saat pendistribusian logistik dari KPUD hingga ke PPS akan tepat waktu. Distribusi logistik itu nantinya akan menggunakan jasa armada dari PT Pos Indonesia dengan pengawalan ketat petugas keamanan dari kepolisian.
Pendistribuasian logistik tahap pertama akan dilakukan tanggal 10 hingga 11 April 2019, tujuan utama di wilayah terjauh seperti Singorojo, Boja, Limbangan, Sukorejo dan Plantungan."Kemudian tahap berikutnya di wilayah Kendal bagian bawah. Targetkan seluruh logistik pemilu H-1 sudah berada di seluruh TPS," pungkasnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: