SMPN 1 Jadi Pilot Project SSK

SMPN 1 Jadi Pilot Project SSK

KOTA - SMPN 1 Pekalongan sebagai satu-satunya sekolah di Kota Pekalongan yang menjadi pilot project Sosialisi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Hal tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya sekolah terhadap isu kependudukan di Indonesia.

DENGAR - Para siswa mendengarkan penjelasan mengenai SSK dari pemateri.
MALEKHA

Kelahiran SSK tidak terlepas dari program Pusat Informasi dan Konseling Generasi Berencana (PIK GenRe) yang sudah terlebih dahulu digulirkan. Sekolah dipilih karena selama ini dianggap sebagai satu-satunya agen perubahan (agent of change) secara formal di Indonesia.

Dalam kesemlatan tersebut, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos P2KB, Ratminingsih menuturkan sosialisasi ini diberikan guna menyiapkan sekolah khususnya SMP Negeri 1 Kota Pekalongan menjadi pilot project SSK yang telah dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional oleh (BKKNBN) secara nasional.

Dijelaskan Ratmi, Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, di mana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

"Di Kota Pekalongan baru membentuk SSK di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan sebagai pilot project. Sekolah SSK ini sekolah yang mensinergikan isu-isu terkait kependudukan ke dalam mata pelajaran (mapel) yang ada di sekolah namun tidak menambah jam pelajaran atau mapel hanya mempertajam materi yang ada dalam mapel tersebut," jelas Ratmi.

Lebih lanjut, ditambahkan Ratmi, peran pendidik (guru) juga sangat penting dalam mengemban tugas menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menyisipkan terkait kependudukan dalam mata pelajaran yg ada. Oleh karena itu, diharapkan para guru dan siswa dapat melaksanakan dan menyukseskan pelaksanaan Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan remaja sebagai generasi bangsa yang tegar, sehat, cerdas, yang dapat menggapai angannya setinggi mungkin serta menjadi SDM yang berkualitas.

"Di SMP Negeri 1 ini sudah ada PIK yang di dalamnya ada 3 materi pokok yang menekankan siswa agar terhindar dari bahaya narkoba, pernikahan dini, dan pergaulan bebas. Mereka dihimbau untuk mulai peduli dengan lingkungan, isu-isu kependudukan sekarang ini. Ternyata dengan jumlah penduduk semakin banyak ini menimbulkan dampak yang negatif. Oleh karena itu, diharapkan remaja di Kota Pekalongan menjadi remaja yang berkualitas dengan menghindari aspek-aspek tadi yang dikenal dengan Triad KRR (Tiga hal yang berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja)," imbuh Ratmi.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Pekalongan, Supriono mengaku sangat menyambut baik dan sudah sangat siap apabila SMP Negeri 1 Kota Pekalongan dijadikan pilot project SSK di Kota Pekalongan.

"SMP Negeri 1 Kota Pekalongan akan dijadikan mini piloting (pilot project) SSK di Kota Pekalongan, kami sangat menyambut baik dan sudah sangat siap untuk mengarah kesana. Kependudukan ini suatu isu yang sangat strategis dimana jumlah penduduk begitu pesat penambahannya. Oleh karena itu, sekolah sebagai komponen dari penyelesaian masalah itu sangat strategis dalam mengantisipasi terjadinya ledakan penduduk.

Supriono mengungkapkan PIK yang telah berjalan dengan baik selama 3 tahun di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan dalam memberikan pemahaman kepada siswa terkait kependudukan dan bahaya Triad KRR.

"Materi kependudukan ini akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan pembelajaran dari kami rencananya akan membentuk Satgas baik dari guru maupun pelajar untuk merencanakan dan mengelola kegiatan PIK untuk mempersiapkan pada program SSK. Para pelajar tersebut diharapkan menjadi pioner teman sebayanya untuk menyukseskan program SSK," ungkap Supriono. (mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: