SMPN 3 Perpanjang Uji Coba PTM
KOTA - Setelah melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap pertama pada 5 April sampai 17 April 2021, SMP Negeri 3 Kota Pekalongan saat ini siap untuk melakukan perpanjangan uji coba PTM tahap kedua yang rencananya akan dilangsungkan pada 26 April hingga 8 Mei 2021 mendatang.
Kepala SMPN 3 Pekalongan, Runtut Wijiyasih mengatakan, hasil evaluasi yang dilakukan menunjukan bahwa dalam uji coba PTM di Jawa Tengah, termasuk di SMPN 3, tidak terjadi penularan Covid-19. Sehingga akan ditindaklanjuti dengan uji coba PTM tahap kedua. "Untuk uji coba PTM tahap kedua, kami sudah menyusun jadwalnya dari tanggal 26 April hingga 8 Mei 2021 yang akan berlangsung selama dua minggu," tuturnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, dalam uji coba tahap kedua nanti sekolah yang sudah melakukan uji coba PTM tahap pertama dimungkinkan untuk menambah jumlah siswa. Demikian juga untuk jumlah sekolah, daerah juga diperbolehkan menambah jumlah sekolah yang melaksanakan uji coba PTM namun tetap dengan verifikasi oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
"Kalau untuk yang sudah melaksanakan, bisa menambah jumlah siswa maksmal dua kali lipat itu rambu-rambunya. Tapi di SMPN 3 ini nanti kami hanya akan menambah satu kelas sehingga ada empat kelas dalam uji coba PTM tahap kedua nanti. Karena setiap angkatan memang ada empat kelas," tambahnya.
Dengan demikian, lanjut Runtut, untuk kelas VII dan kelas VIII masing-masing bisa tiga kali dalam seminggu berangkat ke sekolah. "Hari ini tidak ada kegiatan PTM, kelas IX juga masih ujian. Nanti setelah kelas IX selesai minggu depan kami fokus kelas VII dan VIII untuk kesiapan penilaian akhir tahun," jelasnya.
Ditanya kendala, Runtut mengatakan bahwa tidak ada kendala berarti. Kecuali saat awal masih ada siswa yang tak memakai masker namun langsung diberikan masker dan dilakukan pendekatan. Setelahnya, seluruh siswa dapat menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Termasuk mencucui tangan dan menjaga jarak saat waktu pulang.
Setelah penerapan uji coba PTM tahap pertama, juga telah dilakukan rapid test kepada perwakilan siswa, guru dan kepala sekolah dengan hasil seluruhnya negatif. "Ada 26 orang yang menjalani rapid test terdiri dari 15 siswa, 10 guru dan satu kepala sekolah. Alhamdulillah hasilnya langsung keluar dan negatif semua," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: