Pemkot Ajukan Pembangunan Fly Over ke Menhub

Pemkot Ajukan Pembangunan Fly Over ke Menhub

KOTA - Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, memanfaatkan momen kunjungan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi ke Kota Pekalongan untuuk menyampaikan rencana pengajuan pembangunan fly over di Kota Pekalongan. Didampingi Kepala Bappeda Anita Heru Kusumorini dan Kepala Dinas Perhubungan Slamet Prihantono, rencana tersebut disampaikan secara langsung oleh Sekda kepada Menub saat melakukan kunjungan di Kota Pekalongan, Minggu (23/6).

BERBINCANG - Sekda Kota Pekalongan Sri Rumingsih, didampingi Kepala Dishub Slamet Prihantono menyampaikan sejumlah rencana Pemkot Pekalongan kepada Menhub Budi Karya Sumadi ketika berkunjung ke PPN Pekalongan, Minggu (23/6). WAHYU HIDAYAT

"Tadi kita sudah sampaikan ke Pak Menteri (Perhubungan)," ungkap Sekda yang ditemui usai kegiatan kunjungan tersebut. Atas keinginan Pemkot Pekalongan tersebut, Sekda menyampaikan bahwa Menhub sudah memberikan respon. Menhub meminta kepada Pemkot Pekalongan untuk segera mengusulkan rencana dimaksud.

"Tadi Pak Menteri sudah merespon, kami diminta untuk segera mengusulkan. Kebetulan dari BPPT juga sudah melakukan kajian. Bahkan tadi (kita juga sampaikan kepada) Pak Menteri hal-hal yang terkait dengan perhubungan, misal jalan lingkar, kemudian pelabuhan, kalau dimungkinkan pelabuhan penumpang, dan juga fly over. Mudah-mudahan segera akan kita tindak lanjuti ke Kementerian Perhubungan," jelas Rumingsih.

Seperti diketahui, permasalahan kepadatan arus lalu lintas di Kota Pekalongan sampai saat ini belum teratasi. Adanya perlintasan kereta api sebidang di ruas jalan dalam kota yang sering menghambat arus lalu lintas serta tidak adanya jalan lingkar, menjadi salah satu penyebab makin padatnya kondisi lalu lintas di kota batik. Beberapa solusi untuk mengatasi kondisi tersebut, diantaranya adalah adanya rencana pembangunan fly over dan jalan lingkar.

Mengenai ada berapa fly over yang akan dibangun dan lokasinya dimana saja, Sekda menyatakan akan mengikuti hasil kajian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kajian dari BPPT ini sendiri telah dilakukan sejak tahun lalu.

"Karena kaitannya mungkin itu dengan kereta cepat, mereka pun sudah melakukan kajian. Jadi mana yang akan dilakukan, sesuai hasil kajian BPPT, tentunya kita akan mengikuti. Kajian dari BPPT itu sudah dimulai tahun lalu, untuk survei-surveinya. Hasilnya sudah pernah dipaparkan ke kita, tetapi masih perlu dikoordinasikan lagi," imbuhnya. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: