Pemkot Pekalongan Masih Cari Solusi untuk Pengungsi di Masjid Al Karomah
*Masjid Akan Dipakai untuk Salat Jumat
KOTA - Sampai dengan Kamis (20/2/2020) sore, ratusan warga terdampak banjir yang sebagian besar berasal dari Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat masih mengungsi di Masjid Al Karomah, pascahujan deras dan meluapnya Sungai Bremi pada Rabu malam hingga Kamis pagi.
Masjid yang berlokasi di pinggir jalur pantura, Jalan Gajah Mada Barat, Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan itu selama ini memang menjadi salah satu lokasi pilihan warga terdampak banjir di Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat, dan sekitarnya untuk tempat pengungsian.
Jika banjir tak kunjung surut sampai Jumat (21/2/2020), kemungkinan besar ratusan warga tersebut masih akan tetap bertahan di lokasi pengungsian. Di sisi lain, pada Jumat siang masjid tersebut akan dipakai untuk Salat Jumat.
Untuk itu, Pemkot Pekalongan bersama takmir masjid setempat akan berkoordinasi, mencarikan solusi terbaik untuk para pengungsi.
Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez, Sekda, Kepala Bappeda, dan Kepala Pelaksana BPBD saat mendistribusikan bantuan logistik dan makanan bagi para pengungsi banjir di Masjid Al Karomah, Kamis (20/2/2020) siang.
"Ini masih kita koordinasikan dengan takmir. Pada prinsipnya pengungsi keberatan kalau untuk pindah-pindah, tetapi masjid juga untuk Jumatan. Mudah-mudahan kita mendapatkan solusi terbaik," kata Aaf, sapaan akrabnya.
Aaf menerangkan bahwa salat Jumat adalah merupakan ibadah wajib. "Tetapi ini untuk keadaan darurat, (mengurusi dan melayani) pengungsi juga ibadah. Jadi nanti mudah-mudahan ada solusi terbaik. Misalkan apakah pengungsi bisa bergeser dulu, kit siapkan tenda nanti," tuturnya.
Diungkapkan Aaf bahwa sempat ada wacana dari Pemkot Pekalongan memindahkan sementara pengungsi di Masjid Al Karomah ke Stadion Hoegeng. Namun pengungsi keberatan dengan wacana tersebut.
"Karena (Stadion Hoegeng) terlalu jauh dari rumah. Kalau d sini kan mereka bisa sesekali sambil memantau rumahnya. Mudah-mudahan kita dapat solusi terbaik untuk besok, biar sama-sama solusi enaknya bagimana," imbuh Aaf. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: