Wali Kota : Mari Kita Selamatkan Nyawa Masyarakat

Wali Kota : Mari Kita Selamatkan Nyawa Masyarakat

KOORDINASI - Wali Kota HM Saelany Machfudz SE selalu melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) untuk membahas langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencegah penyebaran virus Korona di Kota Pekalongan.

KOTA - Semua ikhtiar maupun kebijakan yang diambil Pemkot Pekalongan yang telah diterapkan seperti pembatasan jam malam, physical distancing, penyemprotan cairan disinfektan, maupun imbuan kepada perantau untuk menunda mudik, semata-mata bertujuan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dari penyebaran virus corona. Demikian disampaikan Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz.

"Menyelamatkan nyawa manusia itu lebih penting dibanding yang lainnya. Makanya Pemkot akan melakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Kota Pekalongan," tegasnya.

Wali Kota mengajak masyarakat Kota Pekalongan bergotong royong untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dengan mematuhi arahan maupun imbuan dari pemerintah. Mengingat virus corona merupakan virus berbahaya dan yang tak bisa diremehkan lantaran tingkat penyebarannya yang sangat cepat. "Saya juga mengajak semua pihak untuk menghentikan semua perdebatan yang kurang perlu. Kita fokus pada usaha penyelamatan nyawa manusia," tegasnya.

Untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus Covid 19 yang ditularkan dari pemudik, Wali Kota menyampaikan, Pemkot telah menyiapkan 11 posko pengawasan yang terdiri dari 9 titik posko kecil (6 dari arah Jakarta, 1 titik dari arah Surabaya, 2 posko di exit tol) dan 2 posko terpadu yang berlokasikan di terminal dan stasiun Kota Pekalongan yang dilengkapi dengan personel jaga yang siap menjaga 24 jam terbagi dalam 3 shift secara bergantian.

"Dalam pos-pos jaga tersebut juga akan diisi sejumlah personel untuk menghalau para sopir bus, travel agar tidak menurunkan penumpang di jalan, semua harus menurunkan atau menaikkan penumpang di terminal. Apabila masih ada PO Bus yang masih bandel atau tidak mengindahkan kebijakan ini akan kami tindaklanjuti tegas dengan menggandeng pihak kepolisian untuk diberikan sanksi," tegasnya.

Selain membuat pos pengawasan, sambung Wali Kota, Pemkot juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan Covid-19 di Kota Pekalongan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan pengecekan suhu tubuh serta penyediaan handsanitizer di sejumlah angkutan umum, angkutan bus di terminal, stasiun, agen travel, dan mendata para pemudik yang kembali ke Kota Pekalongan dari perantauan daerah terindikasi paparan Covid-19 sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Yang berangkat setelah kumpul di pol bus mereka harus ke terminal, sebelum keberangkatan di cek kesehatan dengan alat thermo gun, setelah dinyatakan sehat boleh melanjutkan perjalanan, namun jika ada salah satu penumpang yang terindikasi suhunya melampaui batas langsung diturunkan dan diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan. Kemudian para penumpang juga akan didata oleh petugas dan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Disamping itu, kami juga bersinergi dengan Polri melakukan patroli secara mobile untuk terus mengawasi apabila ada bus yg menurunkan penumpanf di jalan akan kami tindak tegas," bebernya.

Menyinggung soal pemberlakuan jam malam? Wali Kota menegaskan, kebijakan itu sangat dibutuhkan untuk mencegah kerumunan. "Perlu saya sampaikan jam malam hanya tujuan antara kalau dalam waktu dekat masyarakat sadar akan keselamatan dirinya dengan mulai berdiam diri dan tidak kumpul-kumpul dan beramai ramai. Jam malam segera dicabut," tegasnya.

Kepada warga Kota Pekalongan yang masih dalam perantauan di Jakarta maupun daerah lainnya, Wali Kota juga mengajak untuk menundanya sampaai kondisi normal. "Saya mohon untuk tak melakukan mudik atau pulang kampung terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penularan virus corona (Covid-19), yang tengah mewabah di Jakarta. Diketahui DKI Jakarta kini sebagai episentrum corona di Indonesia, dengan jumlah pasien terbanyak. Semata-mata untuk saling melindungi, mereka juga harus terlindungi, keluarganya juga harus terlindungi," bebernya.

Saelany juga menjelaskan bahwa pemkot Pekalongan akan membuat posko gugus depan tanggap corona di tiap-tiap kelurahan se-Kota Pekalongan sebagai pusat informasi dan pendataan. "Masing-masing kelurahan nanti ada poskonya dibantu oleh masyakat. Nanti akan ada tim medis dari puskesmas, jika didapati orang dari luar datang, langsung didata dan diperiksa suhunya," pungkasnya. (dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: