Pemkot Usulkan RS Darurat Covid-19
*Kota Pekalongan Masuk Zona Merah
KOTA - Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, membuka kemungkinan untuk mengusulkan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19. Langkah itu dilakukan karena kondisi ketersediaan ruang perawatan Covid-19 di seluruh rumah sakit sudah penuh.
"Ketersediaan tempat tidur sudah masuk gawat darurat betul kalau di rumah sakit. Karena di RSUD Bendan dari 26 bed sudah ada penuh dan masih ada 10 daftar tunggu yang masih di IGD belum bisa masuk. Keadaanya hampir sama di seluruh Jawa Tengah. Jadi kami masih berencana menambah bed (tempat tidur) lagi keterkaitan pasien Covid-19," ungkap Wali Kota, Senin (21/6/2021).
Usulan penambahan tempat tidur khusus pasien Covid-19, lanjut Wali Kota, sudah disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah dalam rapat virtual bersama kabupaten/kota se Jawa Tengah. Bahkan, jika memungkinkan Wali Kota juga akan mengusulkan pembuatan rumah sakit darurat Covid-19 yang akan ditempatkan di Gedung Diklat.
"Kalau memungkinkan, Gedung Diklat yang saat ini digunakan sebagai tempat isolasi mandiri, kalau memang sangat terpaksa akan kami jadikan rumah sakit darurat Covid-19." katanya.
Melihat kondisi tersebut, Wali Kota meminta kepada masyarakat agar turut berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Apalagi, Kota Pekalongan sudah masuk zona merah bersama 13 kabupaten/kota se Jawa Tengah.
"Hari ini, ada tiga warga meninggal dunia karena Covid-19 yang dimakamkan. Ini sudah sangat memprihatinkan. Untuk masyarakat, betul-betul saya minta tolong, tolong dan tolong agar benar-benar melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar kasus Covid-19 tidak melonjak," pesan Wali Kota yang akrab disapa Aaf tersebut.
*Kegiatan Dibatasi, Buka Kemungkinan Mikro Lockdown
Karena sudah masuk zona merah, sesuai arahan Gubernur Jateng, dikatakan Wali Kota Pemkot Pekalongan juga akan melakukan pembatasan kegiatan warga sesuai dengan arahan yang dituangkan dalam SE PPMK Mikro.
"Termasuk SE dari Kementrian Agama. Bagaimana ibadah dan kegiatan keagamaan juga akan dibatas. Karena bagaimanapun, situasi dan kondisi masih seperti ini sehingga kita fokus dulu untuk mengatasi Covid-19. Semoga Kota Pekalongan cepat bangkit dari zona merah," jelasnya.
Aaf mengatakan, dalam penanganan Covid-19 Kota Pekalongan juga terus berkoordinasi dengan kabupaten tetangga yakni Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batan. Sehingga penentuan kebijakan penanganan Covid-19 bisa sinkron. "Karena percuma kalau kebijakan diterapkan tapi daerah sebelah tidak menerapkan, hasilnya tidak akan maksimal sehingga kita terus koordinasi. Minimal jika kondisi semakin gawat, kita akan melakukan mikro lockdown di Pekalongan Raya ini," ujar Wali Kota.
*Tingkat Keterisian Tempat Tidur 180%
Terpisah, Direktur RSUD Bendan, Junaidi Wibawa mengungkapkan bahwa kondisi tempat tidur khusus Covid-19 di RSUD Bendan sudah penuh. Termasuk di IGD yang kini juga sebagian digunakan untuk pasien Covid-19.
"Walaupun kami sudah bagi antara area pasien Covid dan non Covid. Karena kalau kami tetap terima pasien Covid-19 terus maka semua tempat tidur akan terisi pasien Covid. Sehingga sistemnya buka tutup. Kalau ada pasien IGD masuk ke ruang isolasi maka kami bisa terimas pasien lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: