Penanganan Banjir di Kendal Perlu Perhatian Serius

Penanganan Banjir di Kendal Perlu Perhatian Serius

*Dico, Calon Bupati Terpilih ke Lokasi Banjir

KENDAL - Mendapat informasi bencana banjir dan tanggul kritis, calon Bupati Kendal terpilih Dico M Ganinduto melakukan kunjungan ke lokasi terdampak bencana, Jumat (29/1/2021) pagi. Lokasi terdampak bencana yang didatanginya diantaranya adalah tanggul kritis Sungai Bodri di Desa Bangunsati dan Desa Lanji, Kecamatan Patebon. Saat di lokasi tersebut calon orang nomor satu di Kabuapten Kendal itu didampini oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal, Sugiono.

Calon Bupati Kendal terpilih mengatakan, untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir ini mendapatkan kabar banjir di berbagai titik di Kabupaten Kendal, dan dirinya mendatangi lokasi untuk memastikan kondisi yang ada.

"Banjir yang terjadi disebabkan banyak faktor. Utamanya karena curah hujan dan laut pasang yang sangat memprihatinkan," katanya.

Dico mengungkapkan, penanganan banjir di Kabupaten Kendal perlu mendapatkan perhatian serius yaitu penanganan dari hulu hingga hilir. Karena keduanya saling berhubungan. Kemudian, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan agar tidak terjadi korban jiwa.

"Pembenahan infrastruktur sangat perlu untuk dilakukan. Kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Kendal juga perlu untuk ditingkatkan demi terciptanya kesejahteraan rakyat," ungkapnya.

Kepala DPUPR Kendal Sugiono mengatakan, bahwa bersama calon bupati terpilih untuk melihat langsung kondisi banjir di Desa Bangunsari akibat luapan air dari Kalibodri, dan kondisi tanggul Sungai Bodri kritis di Desa Lanji. Tahun ini akan ada perbaikan tanggul di Desa Lanji.

"Untu perbaikan tanggul, tanggul Desa Lanji mendapatkan anggaran Rp 4,5 miliar dari Provinsi Jawa Tengah," ucapnya.

Sugiono menyatakan, untuk ke depan sudah ada rencana pembangunan Bendungan Kalibodri dari Pemerintah Pusat yang sudah dilakukan kajian Land Acquisition and Resetlement Action Plan (LARAP) pada tahun 2020, Detail Engineering Design (DED) dan pembebasan lahan di tahun 2021, dan di tahun 2022-2023 adalah pelaksanaan fisiknya.

"Pembangunan Bendungan Bodri sudah dijadwalkan akan selesai 2 tahun lagi, yaitu di tahun 2023," timpalnya.

Menurut Sugiono, selama ini terkait dengan adanya banjir itu penyebabnya dari luapan air Sungai Bodri, sedangkan untuk kewenangannya ada di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maka pihaknya hanya turun menangani saat darurat dan terjadi banjir. Harapannya dengan adanya pembangunan Bendungan Bodri nantinya dapat mengurangi debit air yang ada di sungai Bodri.

"Sehingga akan mengurangi potensi banjir khususnya di Kecamatan Patebon dan sekitarnya," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: