PAD Retribusi Pasar Lampaui Target
KOTA - Pandemi Covid-19 tak berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi pasar. Data per akhir November 2020, tercatat capaian PAD dari retribusi pasar sudah 117% atau Rp2,1 miliar dari target Rp 1,8 miliar. Retribusi pasar tersebut bersumber dari dari 10 pasar yang dikelola oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM).
Kepala Bidang Pasar dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Deddy Setyawan mengatakan, ada 10 pasar rakyat yang ditarik retribusi. Sedangkan untuk pasar darurat Patiunus dan Sorogenen tidak ditarik. Dari 10 pasar tersebut, capaian PAD sudah menyentuh angka Rp2,1 miliar.
Meski PAD pasar secara keseluruhan berhasil mencapai target, namun menurutnya untuk dari pedagang kaki lima masih jauh dari target. Hal itu terjadi karena kondisi pandemi yang berdampak langsung pada pendapatan pedagang.
"Pandemi ini ternyata berdampak pada pendapatan retribusi dari pedagang kaki lima, pasalnya beberapa waktu lalu juga diberlakukan jam malam. PAD dari retribusi pedagang kaki lima memang tidak banyak, ada 34 titik sesuai perwal yang ditangani Dindagkop UKM. Capaian untuk retribusi pedagang kaki lima baru 63% atau Rp135 juta dari target Rp216 juta," papar Deddy.
Diterangkan Deddy bahwa jumlah pedagang kaki lima di Kota Pekalongan saat ini berjumlah seribu lebih, tahun ini ada tambahan seratusan pedagang yang mayoritas usaha kuliner. "Kemaren yang bertambah itu di Jalan Cendrawasih dan Rajawali," ujar Deddy.
Deddy berharap ekonomi di Kota Pekalongan semakin pulih, para pedagang tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: