Stok Vaksin PMK Masih Minim
*Baru Dapat 10% dari Total Populasi
KAJEN - Kabupaten Pekalongan didropping 2 ribu vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Provinsi Jateng. Itu kurang dari 10 persen dari total populasi sapi dan kerbau di Kota Santri. Rencananya, Kamis (30/6/2022) besok, vaksinasi PMK akan dimulai.
"Kita dapat jatah 2 ribu dosis vaksin PMK dari provinsi karena dibatasi oleh waktu juga minggu ini harus selesai. Kami melakukan vaksinasi sambil menunggu ternak yang ndak dijual untuk kurban. Yang mau buat Idul Adha ya tidak divaksin," terang Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, drh Arif Rahman, kemarin.
Dari dua ribu dosis vaksin itu, kata dia, prioritas pertama untuk sapi perah. Setelah itu di peternak-peternak rakyat. "Karena kita ndak punya balai pembibitan kita langsung ke peternak rakyat. Kita prioritaskan ternak yang sehat. Yang kemarin sudah kena dan sembuh, itu prioritas berikutnya. Artinya yang sudah sembuh itu kita asumsikan sudah timbul imun. Kita prioritaskan yang sehat, sama sekali belum kena," tandas dia.
Ternak yang dijual untuk hewan kurban tidak divaksin. "Karena mau dipotong percuma juga mau divaksin. Karena vaksin ini informasi dari produsennya baru menimbulkan kekebalan empat sampai lima hari paska vaksinasi," katanya.
Idealnya, satu bulan setelah vaksin PMK pertama ada vaksin booster. Selanjutnya vaksin rutin tiap setahun sekali. Untuk itu, suplai vaksin PMK seharusnya ke depan bisa kontinyu.
Dikatakan Arif, untuk Jateng tahap pertama ini ada 75 ribu dosis. Vaksinasi harus selesai minggu ini. Masing-masing kabupaten, katanya, ada yang mengajukan 3 ribu dosis, 2 ribu dosis, bahkan ada yang 1500 dosis.
"Yang dianggarkan APBN tahun 2022 ini 3 juta dosis. Itu yang impor. Untuk vaksin produksi dalam negeri, baru siap sekitar bulan September. Kita juga sedang mengajukan ke APBD kabupaten biar bisa jalan dua-duanya. Dari pusat berapa, dan dari APBD berapa. Untuk mempercepat daya jangkau vaksinasinya," ujar Arif.
Pasalnya, populasi ternak ruminansia di Kabupaten Pekalongan cukup tinggi. Populasi sapi potong saja ada sekitar 22 ribu. Sapi perah ada ratusan ekor. Untuk populasi kerbau 2.900 ekor.
"Tahap awal ini hanya 2 ribu, 10 persen saja ndak ada. Ini masih ada tahap berikutnya. Nanti jika sudah selesai, kita ajukan lagi ke pusat sambil kita memproses yang anggaran APBD," kata dia.
Vaksin sebanyak 2 ribu dosis dalan minggu ini harus habis. "Kamis kita rencana mulai vaksin. Tenaga vaksinator sekitar 10 sampai 15 orang. Untuk vaksin berikutnya nanti kita mungkin butuh relawan vaksinator yang kita ajari nyuntik ternak," ungkapnya.
Seorang vaksinator dalam sehari bisa nyuntik 20 ekor sapi saja sudah bagus. Pasalnya, kondisi kandang peternak rakyat sporadis atau nyebar. Kondisi geografisnya juga tidak mudah.
"Jika kandang komunal, 100 ekor mau 1000 ekor itu mampu. Kesulitan kita kondisi geografis lokasi kandang, dan kandangnya nyebar. Kondisinya nanti situasional tergantung geografisnya mudah dijangkau ndak," imbuhnya. (had)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
