Pendekatan Keluarga Penting untuk Tekan AKI-AKB

Pendekatan Keluarga Penting untuk Tekan AKI-AKB

*Kasus AKI Naik, AKB Turun

KOTA - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dengan menggandeng TP PKK menyelenggarakan penguatan kader Nginceng Wong Meteng untuk menekan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, di aula Kantor PKK Kota Pekalongan, Kamis (23/6/2022). Kegiatan tersebut sekaligus untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yakni gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes, Indah Kurniawati menerangkan, pihaknya melakukan penguatan kembali untuk para kader guna mengupdate pengetahuan baru terkait bagaimana memantau ibu hamil dan pendekatan keluarga yang memiliki ibu hamil di rumahnya.

Dijelaskan Indah, banyak kasus kematian pada ibu hamil terjadi akibat keterlambatan merujuk dan penanganan kasus ibu hamil, karena si ibu menunggu keputusan dari keluarga. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pendekatan lebih kepada keluarga ibu hamil dan tentunya ketrampilan kader sudah seharusnya ditingkatkan agar pemantauan ibu hamil dapat dilakukan secara lengkap dan urut.

"Jadi kita berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam upaya memantau ibu hamil hingga bersalin, nifas dan pengawasan bayi baru lahir berimbas positif untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," terangnya.

Indah merinci, berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus kematian ibu hamil pada tahun 2019 sebanyak 6 kasus, tahun 2020 9 kasus dan tahun 2021 11 kasus. Kondisi pandemi menjadi salah satu pemicu naiknya kasus ini. Tahun 2022 hingga bulan juni, pihaknya mencatat 5 kematian ibu hamil terdiri dari 1 ibu hamil meninggal karena virus covid-19 dan 4 lainnya karena mengalami tekanan darah tinggi. Dan untuk kasus kematian pada bayi tahun 2019 tercatat 71 kasus, tahun 2020 52 kasus dan tahun 2021 53 kasus, terdapat penurunan namun angka ini harus terus ditekan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengatakan melihat angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi perlu adanya perhatian dan penguatan kader, dan kerjasama antar berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota, tokoh agama, serta organisasi wanita.

"Ini menjadi PR besar. Tentunya ini harus ada kerjasama dengan berbagai macam pihak dari Dinkes, Pemkot dibantu kader dari PKK tingkat kota hingga kelurahan, tokoh agama, organisasi wanita seperti Aisyiyah dan Muslimat, semoga ini menjadi komitmen bersama untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi," pungkasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: