Penegakan Aturan PPKM Darurat Diharapkan Adil

Penegakan Aturan PPKM Darurat Diharapkan Adil

KOTA - Penegakan aturan dalam rangka Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, diharapkan tidak tebang pilih dan adil. Harapan itu disampaikan oleh anggota DPRD Kota Pekalongan dari Fraksi PKS, Mungzilin, dalam kegiatan Rapat Paripurna DPRD secara virtual belum lama ini.

Dikatakan Mungzilin, dirinya mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penerapan PPKM Darurat yang menurutnya menjadi sebuah dilema. Penerapanya juga dirasakan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat terutama para pedagang. "Sehingga dalam penertiban dan pengamanan PPKM Darurat ini masyarakat hanya berharap tidak tebang pilih," tuturnya.

Sebab berdasarkan penyampaian dari masyarakat, ada beberapa kegiatan yang dinilai melanggar aturan dalam PPKM Darurat namun tidak ditindak. Sedangkan usaha lain justru ditutup. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sehingga masyarakat menjadi kurang simpatik terhadap kebijakan atau aturan dalam PPKM Darurat tersebut.

"Jadi mohon untuk kegiatan yang mungkin sama-sama melanggar agar bisa dihentikan juga. Kami contohkan di Kalibanger ada kegiatan, kita buka-bukaan saja, nomor (togel) begitu ya. Ini kan satu sisi masih utur terus. Saya sendiri sebetulnya bingung menyampaikan tapi karena masyarakat. Satu sisi yang lain suruh tutup tapi di sana kegiatan tidak dibatasi," katanya.

Mungzilin menyatakan, apakah mungkin dalam kondisi PPKM Darurat agar sama-sama menghargai, menghormati. Kenapa kegiatan tersebut tidak dihentikan, namun kegiatan lain yang justru lebih urgent yang diminta untuk tutup. "Ini menunjukan seperti ketidakadilan. Monggo kami hanya menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Kewenangan dan kewajiban ada di Pemkot Pekalongan dan Forkompimda untuk melaksanakan itu," katanya.

Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid menjelaskan sebenarnya penegakan aturan di lapangan tidak tebang pilih. Seluruh tim dari tingkat kota sampai kelurahan semua turun dan kompak. "Sebenarnya tidak tebang pilih di lapangan. Tapi terjadi memang ada kucing-kucingan," kata Wali Kota.

Dia juga menilai ada beberapa warga yang juga selalu membandingkan saat ditertibkan. "Kami juga berusaha, karena tidak mungkin serentak menutup semuanya bersama. Tapi kami berusaha memproses. Tapi kalau di lapangan kami tidak tebang pilih," tegasnya.

Untuk masalah togel, Wali Kota menyatakan akan meneruskan aspirasi tersebut dan mengkoordinasikanya dengan pihak Kepolisian. "Karena ini merupakan kewenangan dari rekan-rekan Kepolisian. Mudah-mudahan penyakit masyarakat bisa diberantas," harapnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: