Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan HUT-92 Santo Petrus Pekalongan

Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan HUT-92 Santo Petrus Pekalongan

KOTA - Pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh dalang Ki Gani Nuswantoro turut memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-92 Paroki Gereja Santo Petrus Pekalongan, Selasa (1/11/2022) malam.

Pertunjukan 'wayangan' ini digelar setelah pelaksanaan Misa yang digelar di gereja tersebut sejak sore hari pukul 17.00 WIB. Ratusan jemaat mengikuti kegiatan ini.

Wakil Wali Kota Pekalongan H Salahudin STP dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Pekalongan KH Ahmad Marzuki turut hadir di acara wayangan dalam rangka HUT Gereja Santo Petrus ini.

"Kami berharap para pemuka agama di Kota Pekalongan dapat bekerjasama karena di semua agama mengajarkan sesuatu yang baik dan melarang yang tidak baik," kata Wawalkot Salahudin.

Dia menambahkan bahwa bersama FKUB, dirinya telah duduk bersama dan berdiskusi, bagaimana membina umat dan menata mereka ke kehidupan yang lebih baik. "Kalau semua mematuhi perintah agamanya atau melakukan perbuatan baik dan meninggalkan yang tidak baik maka hidup akan aman. Tidak ada yang membunuh tidak ada yang merampok atau mencuri dan lainnya yang dilarang oleh agama," ungkap Salahudin.

Sementara itu, Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan Romo Martinus Ngarlan, mengatakan bahwa untuk tema misa HUT ke-92 Gereja Santo Petrus Pekalongan adalah Beriman, Bertumbuh, dan Berbuah yang artinya menumbuhkan iman agar berguna bagi banyak orang.

"Dalam rangkaian kegiatan ini kami menggelar kegiatan sosial yakni berbagi 100 paket sembako di Bugisan. Para anak muda bergerak berbagi agar dapat berlatih berorganisasi untuk regenerasi ke depannya," jelas Romo Martinus.

Ditambahkan Romo Martinus, dalam misa juga diselipkan pesan bahwa masyarakat Indonesia agar lebih mencintai budaya dengan tujuan melalui budaya masyarakat bisa tetap rukun dan damai.

"Untuk bangsa Indonesia berawal dari umat Katolik Santo Petrus Pekalongan menghimpun semangat pluralisme, semangat kebersamaan bergaul dengan siapapun dan juga mencintai budaya. Pada kegiatan ini juga digelar pementasan wayang kulit," ujar Romo Martinus.

Ditegaskan Romo Martinus, mencintai NKRI dan budaya dapat menjadi tameng untuk menangkal segala rongrongan dari manapun dan budaya juga sebagai kekuatan kita.

"Wayangan ini adalah salah satu budaya yang harus kita lestarikan. Dan inilah sebenarnya yang mempersatukan, supaya budaya-budaya dari luar tidak masuk," imbuhnya. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: