Suhu Tinggi, Nyoblos di Bilik Khusus
KAJEN - Pilkades serentak di 32 desa di 18 kecamatan di Kabupaten Pekalongan akan dilaksanakan pada Rabu (23/2/2022) hari ini. Total ada 73 calon kepala desa yang akan bertarung di Pilkades 2022 ini. Bahkan lima di antaranya merupakan pasangan suami-istri yang bertarung di Pilkades kali ini. Satu desa yakni Desa Pucung, Kecamatan Tirto, gagal menyelenggarakan Pilkades karena tidak ada calon yang mendaftar.
Kabid Administrasi Pemerintahan Desa, Dinas PMD, Edi Setiawan, usai pantauan persiapan Pilkades di sejumlah TPS, kemarin siang, mengatakan, untuk pemgawasan Pilkades akan dilaksanakan secara berjenjang. Di kecamatan juga ada tim pengawas.
"Kita sudah ada beberapa kali pemantapan. Alhamdulillah dari Bupati kemarin sudah kita agendakan untuk pembekalan kepada calon kepala desa. Sebelumnya kita juga sudah memberikan stressing. Pak Sekda sendiri yang memandu untuk pembekalan ke P2KD," terang dia.
Dikatakan, Bupati juga sudah menerbitkan surat edaran terkait pelaksanaan Pilkades di tengah pandemi. Menurutnya, pelaksanaan coblosan di tiap TPS ada pembatasan.
"Jika ikuti aturan di Kemendagri jelas satu TPS untuk 500 DPT. Namun ketika dengan segala keterbatasannya, kita sudah komunikasi ke kementerian bahwa ada beberapa bilik suara itu yang kita asumsikan sebagai TPS. Sehingga dengan pengaturan jadwal kehadiran diharapkan nanti tidak akan ada penumpukan massa. Apalagi kita sudah membuat jalur masuk dan keluar di TPS itu. Sehingga harapannya tidak ada penumpukan massa," katanya.
Pihaknya juga sudah mewanti-wanti P2KD agar pelaksanaannya harus memenuhi protokol kesehatan. Pemilih datang sesuai jadwal dalam undangan. Setelah selesai memilih, pemilih harus segera pulang.
Di TPS, protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. Seperti ada pengecekan suhu, pakai masker, jaga jarak, dan tidak boleh ada kerumunan. "Orang dengan suhu tinggi di atas 37,5 derajat celsius kita arahkan ke bilik khusus. Di situ nanti kotak suaranya khusus, nanti perlakuannya ketika penghitungannya juga khusus dengan protokol yang lebih ketat," tandas dia.
Ditekankan, masing-masing pemilih diminta datang tepat waktu, pakai masker, dan disediakam sarung tangan plastik. Setelah selesai, sarung tangan itu dibuang di tempat sampah yang telah disiapkan. Hand sanitizer juga disiapkan. Pemilih diimbau bawa alat tulis sendiri.
"Di Pilkades kali ini ada lima pasang suami-istri yang saling bertarung. Ada satu desa yang gagal yakni Desa Pucung karena tidak ada calon. Akan kita laksanakan Pilkades berikutnya di tahun 2024," imbuh Edi. (had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: