Sukses, Catering Berkembang Pesat
*Diraih Berkat Kemauan Dan Usaha Nyata
*Prima Boga Catering
Sebagai seorang pendidik di SMKN 1 Pekalongan guru Mata Pelajaran kewirausahaan Sri Muawanah pribadi yang pekerja keras akan kemauannya. Disamping profesi gurunya, Sri sapaan akrabnya juga seorang pelaku usaha catering. Di usaha catering tersebut Sri mulai dikenal. Usaha Catering Sri menerima pesanan berupa jasa catering dan yang juga jasa persewaan alat pesta.
"Sebenarnya untuk usaha Catering sudah saya mulai dari tahun 2007, akan tetapi mulai dikenal masyarakat secara luas memasuki tahun 2010. Dengan nama Prima Boga Catering,dan secara resmi terdaftar juga pada tanggal 15 Juni 2015 lalu. Dan alhamdulillah sekarang masih eksis," tutur Owner Prima Boga Catering, Sri Muawanah SPd kepada Radar, Rabu (18/9).
Sejak berdiri sampai sekarang Sri selalu berusaha konsisten meningkatkan mutu produk dan layanan kepada konsumenya. Usaha tersebut terus berkembang dalam hal melayani kebutuhan masyarakat akan hidangan untuk pesta, perayaan, rapat, dan segala bentu acara lainnya, Prima Boga Catering siap melayani.
"Kami bukan hanya menyediakan hidangan yang berupa makanan dan minuman saja, tetapi juga menampilkan sajianya tersebut dalam tatanan boga yang indah dan elegan. Bagi kami, acara yang digelar pelanggan adalah menjadi acara kami juga, sehingga kami akan bekerja semaksimal mungkin agar acara tersebut sukses dan meninggalkan kesan baik dari para tamu yang datang," katanya.
Berbicara soal harga bisa disesuiakan berdasarkan paket acara. Misal untuk acara paket pesta yang lebih dari 500 porsi bisa dikasih harga terjangkau mulai dari Rp24.000/ porsi. Sedangkan paket kantor untuk meeting harga mulai dari Rp26.000/ porsi saja.
"Insya allah untuk harga bisa disesuaikan antara acara dengan hidangannya nanti, jadi tidak perlu khawatir takut mahal. Untuk menu pun konsumen bisa recomen sesuai kehendak mereka," lanjut Sri.
Prima Boga Catering sekarang sudah punya nama, tidak hanya sering disewa pihak personal saja, bahkan sampai dipercaya instansi pemerintahan untuk urusan hidangan pada acara jamuan besarnya disana. "Untuk konsumen yang sudah pesan di catering kami khususnya di kota Batang, baik personal hingga acara dipemerintah kabupten sendiri kami sering dipercaya untuk menyiapkan hidanganya disana. Bahkan sekarang, pesanan juga datang dari luar kabupaten," tuturnya.
Usaha catering bagi Sri adalah ilmu warisan usaha dari mertuanya. Karena sempat terputus akhirnya Sri sebagai menantu perempuan disana mencoba untuk meneruskan. "Saya sebenernya tidak begitu tertarik masak. Bagi saya masak itu capek, tapi setelah lama kelamaan menjadi kebiasaan akhirnya menyenangkan. Mulai pertama diperkenalkan cara memasak sampai dengan cara menyajikanya ibu mertua saya yang mengajarkan semuanya. Akhrinya saya bisa sekarang," tambahnya.
Tidak hanya dukungan dari keluarga saja yang membuat Sri berkembang hingga sekarang bentuk dukungan dari pihak SMKN 1 Pekalongan sebagai keluarga baru baginya juga nyata terbukti. Melalui program keahlian ganda yang diberikan pihak sekolah kepada guru umum dan salah satunya kepada Sri, dan kebetulan dia mengambil keahlian jasa Boga sebagai keahlian gandanya. Baginya kesempatan ini merupakan anugerah yang luar biasa baginya, selain dia bisa mengajar juga juga bisa belajar kembali mendalami jasa Boga.
Basic pendidikan ekonomi, akan tetapi Sri sekarang mengajar mata pelajaran kewirausahaan di SMKN 1 Pekalongan ini tak lantas melupakan kewajiban utamanya sebagai pengajar. Tak jarang, Sri juga mengajak anak didiknya untuk ikut terjun menemaninya dalam acara catering nya tersebut.
"Seperti halnya acara HUT TNI Kabupaten Batang saat ini, berkat bantuan anak-anak dan karyawan mampu menyelesaikan 6.500 porsi nasi bok tanpa ada kekurangan," katanya.
Bagi Sri kegiatan mengikut sertakan anak didiknya ini sebagai pembelajaran langsung bagi mereka dalam hal memperkenalkan bagaimana usaha nyata diluar materi yang dipelajari di sekolah. Karena pada dasarnya Sri sendiri sebagai guru kewirausahaan, jadi bentuk sinergi dengan pihak sekolah juga nyata, dengan memberi ijin siswa bergabung di dalam usahanya.
"Pada dasarnya disekolahan kan ada pelajaran Program Teaching Factory (TEFA), jadi pembelajaran semi nyata. Sehingga disamping saya kerja ngurus catering juga ngasih pembelajaran kepada siswa untuk turut serta disana, semuanya bisa dimanage sebagaimana mestinya. Tetapi jelas yang lebih fokus pada anak didik saya, soal catering sendiri ada manager yang mengurusnya," katanya.
Ini juga merupakan support Sri kepada pihak sekolah yang telah mendukungnya tersebut. Semakin berkembangnya usaha semakin berkembang pula nilai rupiah yang Sri dapatkan dari usahanya tersebut. Mulai dari modal kecil dengan keuntungan Rp1.000.000/ hari dari usaha awal menitipkan makanan di warung hingga saat ini Sri mendapatkan hasil mulai dari aset perlengkapan alat sewaanya sudah lebih dari Rp1 M. Dan untuk omset penghasilannya sekarang sudah mencapai Rp200 jutaan bisa ia dapatkan.
Bagi Sri, memulai suatu bisnis sukses atau tidaknya tergantung diri sendiri bagaimana kemauan kita untuk memiliki bisnis tersebut dan untuk merawat bisnis tersebut supaya bisnis itu bisa berkembang dan mencapai puncak kesuksesanya. Jadi sebagai interpreuner harus memiliki yang pertama adalah semangat dan yang kedua adalah motivasi dari diri sendiri dan tentunya memiliki sikap ambisi yang tinggi untuk selalu ingin maju. Dan kalau mau terjun dunia bisnis kita juga harus berani mengambil resiko, jadi tidak berani maka jangan salahkan jika bisnisnya tidak mampu mencapai tingkat kesuksesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: