Sungai Mrican Resmi Ditutup

Sungai Mrican Resmi Ditutup

**65 Kapal Ditambatkan di Muara

KAPAL DIPINDAHKAN - Sungai Mrican resmi ditutup, puluhan kapal yang berada di sungai itu dipindah ke tambat labuh sementara di muara.

WONOKERTO - Guna mendukung pembangunan tanggul penanggulangan rob, Sungai Mrican di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan ditutup. Sebanyak 65 kapal nelayan sudah dipindahkan ke tambatan perahu sementara di muara.

"Penutupan Sungai Mrican mulai tanggal 7 Oktober kemarin. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Semua kapal sudah dipindah, tinggal yang rusak dan bocor," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan, Rabu (9/10).

Diterangkan, ada 65 kapal nelayan yang berada di sungai itu. Menurutnya, nelayan sudah memindahkan kapalnya ke tambatan sementara di muara. "Tambatan sementara sudah dibuatkan oleh pelaksana proyek tanggul," kata dia.

Dikatakan, dua sungai besar di wilayah pesisir, yakni Sungai Tratebang dan Mrican sudah ditutup. Sungai Tratebang ditutup sekitar tiga bulan lalu, dan Sungai Mrican mulai ditutup sejak tanggal 7 Oktober. Menurutnya, penutupan Sungai Mrican diperkirakan memakan waktu satu bulan.

"Di Sungai Tratebang ada 100 lebih kapal, sedangkan di Mrican ini ada 65 kapal. Semuanya berjalan lancar karena kita sudah melakukan pemberitahuan lewat surat dan sosialisasi di Kecamatan Wonokerto bersama kepala DPU, pelaksana proyek, Camat, dan kapolsek," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro, disela-sela tinjauan tanggul penahan rob mengatakan, salah satu tinjauan ke proyek tanggul itu juga terkait rencana penutupan Sungai Mrican pada tanggal 7 Oktober. Menurutnya, sesuai dengan kesepakatan, Pemkab Pekalongan menangani sosial enginering, maka pemda akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa sungai itu akan ditutup pada tanggal 7 Oktober.

"Kami berharap masyarakat sebelumnya sudah memindahkan kapalnya ke arah muara. Masyarakat sebenarnya sudah berkali- kali dikumpulkan, dan nanti perwakilan warga akan kembali dikumpulkan di kecamatan yang terakhir karena sudah ada kepastian tanggal 7 sudah akan ditutup," ujar dia.

Guna mengantisipasi rob yang masuk dari alur sungai, pelaksana proyek pembangunan tanggul penahan rob akan menutup dua sungai besar di wilayah pesisir Kota Santri, yakni Sungai Tratebang dan Mrican. Sungai Tratebang sendiri telah ditutup sejak Selasa (21/5) silam.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pekalongan, Sirhan, mengatakan, penutupan Sungai Tratebang dimulai Selasa (21/5), dan diperkirakan selesai dalam waktu satu minggu. Menurutnya, tambat labuh sementara yang sudah dibuat selesai sekitar 60 persen, dan akan diselesaikan pada hari itu juga. "Kapal-kapal mulai hari ini ditambatkan di tambat labuh sementara," katanya.

Dikatakan, untuk penutupan Sungai Mrican akan dimulai minggu depan. Pihak pelaksana proyek, kata dia, sudah menyiapkan lahan untuk pembuatan tambat labuh sementara. Tambatan perahu perlu dibuat sebelum kedua sungai itu ditutup, sebab terdapat sekitar 100 perahu di Sungai Tratebang, dan 160 perahu di Sungai Mrican.

"Ini berdasarkan hasil monitoring yang kami lakukan terkait persiapan penutupan Sungai Tratebang dan Mrican, juga perkembangan pembuatan tambat labuh sementara," katanya. (ap5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: