Waspadai Penyakit Hepatitis A

Waspadai Penyakit Hepatitis A

**Lingkungan Ponpes Rawan Terkena

Sekretaris Dinkes Kabupaten Pekalongan, Budi Darmoyo.

KAJEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit Hepatitis A, dengan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dari semua aspek.

"Hepatitis A merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus ini juga mudah menular, karena virusnya sangat adaptif terhadap lingkungan," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Pekalongan, Budi Darmoyo, ditemui usai acara futsal HUT Korpri, Jumat (6/12).

Menurutnya, di Kabupaten Pekalongan sendiri memang ada kasus Hepatitis A. Dari data yang ada, di tahun 2019 sudah ada 37 kasus Hepatitis A.

"Laporan terakhir masuk Dinkes pada tanggal 22 Oktober 2019 ada beberapa santri di salah satu pondok pesantren di Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni yang terkena Hepatitis A.

Alhamdulillah kasus tersebut sudah ditangani," ungkapnya. Budi mengatakan, langkah dan tindakan yang diambil saat menerima laporan tersebut, yaitu melakukan Penyelidikan Epitomologi (PE). Tujuannya untuk mengatasi kesehatan, utamanya menanggulangi penyakit yang sedang terjadi di masyarakat. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan kondisi lingkungan pondok pesantren.

"Kita juga melakukan pendalaman terhadap penderita Hepatitis A. Tidak hanya itu, kita juga mengecek kamar mandi, tempat penampungan air, dapur, dan kamar pondok pesantren," ungkapnya. Dikatakan, bagi para penderita, Dinkes sudah memberikan obat dan merekomendasikan untuk dirujuk ke rumah sakit.

"Kita juga melakukan penyuluhan kepada orang tua santri tentang PHBS seperti cuci tangan pakai sabun, lalu penyajian dan pengolahan makanan, kemudian untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan pondok pesantren," tambahnya.

Seperti diberitakan, penyakit Hepatitis A di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2019 tercatat ada 38 temuan. Angka ini naik 200 persen dibandingkan temuan pada tahun 2018 yang hanya ada sembilan kasus. Kasus Hepatitis A pada tahun 2018 ada sembilan, dan pada tahun 2019 ada 38 kasus. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: