Penggunaan Oksigen Medis Meningkat Tajam
**Seiring Melonjaknya Kasus Covid-19
BATANG - Kasus Covid-19 di Kabupaten Batang tengah mengalami lonjakan. Selain kekhawatiran akan kurangnya ketersedian kamar tidur di ruang isolasi, kebutuhan oksigen medis yang menipis pun kini ikut menjadi persoalan bagi sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.
Manajer Pelayanan RS QIM, dr Maftuhah Nurbeti MPh mengatakan, bahwa seiring melesatnya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Batang, membuat kebutuhan oksigen medis ditempatnya pun mengalami peningkatan.
"Dengan adanya Covid-19 dan jumlah pasien yang terus mengalami penambahan, maka secara otomatis kebutuhan oksigen kami pun kini meningkat," ungkap dr Beti, saat ditemui Selasa (22/6/2021).
Ia mengungkapkan, dalam waktu satu hari RS QIM bisa menghabiskan sebanyak 22 tabung oksigen. Di mana jumlah pemakaian ini menurut dr Beti meningkat tajam jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Biasanya, 30-40 tabung itu bisa untuk pemakaian satu minggu. Namun sejak kasus penularan Covid-19 pada bulan Juni ini meningkat, pemakaian oksigen kami setiap harinya mencapai 22 tabung," katanya.
Dijelaskan dr Beti, setiap pasien Covid-19 yang dirawat di RS QIM saat ini membutuhkan pasokan oksigen sebanyak 15 liter per menit perhari. Oleh karena itu, kata dia, suplai oksigen dari perusahaan penyedia oksigen harus lancar.
"Alhamdulillah, ketersediaan oksigen dari perusahaan penyedia isi ulang masih lancar dan bisa segera diberikan, sehingga kami tidak perlu inden terlebih dahulu," terangnya.
Ada pun, lanjut dia, total biaya pembelian tabung oksigen untuk seluruh rumah sakit di Batang mencapai 85 juta. "Biaya itu untuk kebutuhan oksigen ruang IGD saja, di mana pemakaiannya mencapai 7 ribu milimeter kibik pasca terjadi peningkatan kasus Covid-19," bebernya.
Ditambahkan dr Beti, pasca terjadi peningkatan kasus Covid-19, kebutuhan oksigen bagi pasien yang berada di ruang isolasi mencapai sekitar 460 milimeter kibik. (fel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: