Penggunaan Probiotik untuk Lingkungan Budidaya Perikanan

Penggunaan Probiotik untuk Lingkungan Budidaya Perikanan

*Mari Berteman dengan Bakteri

Linayati, S.Pi, M.Sc
Staf Pengajar Di Universitas Pekalongan
Alumnus Ghent University, Belgium.

Bakteri sering dikaitkan dengan penyakit atau sesuatu yang menakutkan dan menjijikan. Namun seiring dengan kemajuan teknologi maka bakteri saat ini tidak hanya menjadi musuh tapi juga bisa menjadi teman. Pada dasarnya bakteri adalah mikroorganisme bagian dari alam yang terdapat hampir terdapat di seluruh permukaan bumi. Bentuknya yang sangat kecil, tidak dapat terlihat oleh mata namun keberadaanya sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

Masyrakat umumnya mengenal 2 golongan bakteri yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit dan yang menguntungkan. Terdapat beberapa jenis bakteri yang menjadi penyebab penyakit pada manusia seperti E. coli serta Salmonella. Sedangkan bakteri yang sering menyerang ikan contohnya Aeromonas hydrophila,Flexibacter columnaris , Edwardsiela tarda dan lainnya.

Industri perikanan yang terus berkembang memiliki kaitan dengan kehadiran bakteri dalam lingkungan. Sistem budidaya yang intensif tanpa manajemen yang baik akan memberikan efek negatif. Dalam budidaya ikan intensif dengan pemberian pakan yang berlebihan, pemeliharaan ikan dengan padat tebar yang tinggi tanpa pengelolaan yang baik akan menimbulkan penyakit bagi ikan tersebut.

Limbah yang dihasilkan berupa bahan organik tinggi akan menyebabkan bakteri tumbuh subur dan akhirnya menurunkan produksi ikan dan juga merusak lingkungan. Permasalahan lain dari meningkatnya kegiatan budidaya intensif adalah eutrofikasi, peningkatan sedimentasi dan pertumbuhan plankton yang berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kadar amoniak yang tinggi dalam air serta kurangnya oksigen.

Proses biologis yang terjadi di alam termasuk lingkungan budidaya harus dijaga keseimbangannya sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga dengan baik. Salah satu cara yang tepat adalah dengan menggunakan probiotik. Probiotik sendiri merupakan sekumpulan mikrorganisme yang menguntungkan yang membantu proses penyerapan makanan meningkatkan ketahanan tubuh serta membantu memperbaiki kualitas lingkungan. Mikroorganisme yang ada dalam probiotik biasanya adalah bakteri seperti Lactobacillus sp, Baciillus sp, Micrococcus sp, Nitrobacter dan Nitrosomonas.

Probiotik yang dapat diberikan dengan berbagai cara, melalui pakan ikan maupun langsung ditebar ke lingkungan air. Dalam probiotik sendiri terdapat beberapa macam bakteri yang dapat membantu proses pencernaan lebih baik seperti Lactobacillus sp. Bakteri tersebut mampu memaksimalkan penyerapan makanan dalam usus ikan sehingga tidak banyak makanan yang terbuang dan ikan menjadi lebih cepat pertumbuhannya. Dengan kondisi tersebut maka jumlah pakan yang diberikan lebih efisien namun memberikan hasil maksimal. Hal ini dapat terjadi karena bakteri tersebut dengan mekanismenya menghasilkan enzim pencernaan seperti amylase, protease, lipase untuk menguraikan karbohidrat, protein, lemak dalam pakan sehingga lebih cepat terserap oleh tubuh.

Probiotik lainnya mengandung bakteri dari jenis Nitrobacter dan Nitrosomonas yang mampu menguraikan pakan atau feses yang mengendap di dasar sehingga kualitas air dalam tambak atau kolam menjadi terjamin. Feses maupun sisa pakan yang menumpuk dan tidak terurai akan mengakibatkan tingginya kadar amoniak yang dapat menjadi racun bagi organisme perairan.

Kehadiran mikroorganisme yang menguntungkan dalam kegiatan budidaya telah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Pakan ikan dengan tambahan probiotik ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan ikan lele lebih baik di bandingkan dengan pakan biasa. Aplikasi mikroorganisme untuk lingkungan juga ditunjukan dari memberikan probiotik pada air sisa buangan tambak udang yang menunjukan adanya penurunan kadar amoniak dan menjaga pH dalam kondisi yang netral jika dibandingkan dengan tanpa pemberian probiotik. Peranan antimikrobial yang dikeluarkan oleh bakteri probiotik juga memiliki peranan untuk mencegah kemunculan penyakit, sehingga meningkatkan ketahanan ikan atau organisme budidaya dari serangan penyakit.

Probiotik dapat diperoleh secara komersial maupun dengan membuat sendiri. Sudah banyak produk probiotik di pasaran dengan harga terjangkau. Meskipun begitu masyarakat dapat membuat probiotik sendiri dengan menggunakan bahan yang tidak terpakai lagi seperti buah buahan yang tidak termakan, bonggol atau pelepah pisang, juga limbah tahu. Bahan tersebut ditambahkan molase, air cucian beras dan starter mikroorganisme dengan komposisi tertentu dan proses yang tidak terlalu lama akan menghasilkan probiotik yang murah dan bermanfaat untuk budidaya maupun lingkungan. Telah banyak informasi tentang pembuatan probiotik yang sedehana baik melalui buku maupun media internet.

Aplikasi mikroorganisme dalam hal ini bakteri untuk memperbaiki lingkungan sebenarnya tidak hanya probiotik namun juga proses bioremidiasi. Dalam bioremidiasi tersebut juga digunakan mikroorganisme untuk menguraikan limbah tumpahan minyak atau pencemaran kimia lainnya. Probiotik sebenarnya juga digunakan tidak hanya untuk bidang perikanan namun juga pertanian dan peternakan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil dan menguraikan limbah. Dengan begitu jelaslah bahwa mikroorganisme dalam hal ini bakteri tidak hanya memberi efek negatif namun ada juga golongan bakteri yang dapat menguntungkan untuk kehidupan. Penggunaan probiotik menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pengelolaan budidaya ikan karena peranannya membantu proses biologis dalam tubuh ikan namun juga memperbaiki lingkungan dengan menguraikan bahan organik atau limbah budidaya perikanan. (*)

Linayati, S.Pi, M.Sc
Staf Pengajar Di Universitas Pekalongan
Alumnus Ghent University, Belgium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: