WBP Lapas Pekalongan Ditergetkan Bisa Membaca Al-Qur'an dengan Tartil
PEKALONGAN - Sebanyak 39 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti program Pondok Pesantren Darul Ulum Lapas Kelas IIA Pekalongan ditargetkan bisa membaca Al-Qur'an dengan tartil setelah selesai menjalani masa pidana di Lapas.
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) bagi WBP Lapas Pekalongan yang mengikuti program ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu, setiap hari Selasa pagi dan Kamis pagi dengan pengampu Ustadz Slamet Prayitno dari Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan.
Kalapas Pekalongan, Asih Widodo menyampaikan bahwa pembinaan kepribadian seperti Program Ponpes dan BTQ sangat diperlukan bagi WBP untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT (Sabtu, 3/12/2022).
"Kami ingin menyentuh ruhani WBP melalui program seperti Ponpes Darul Ulum ini. Tindak pidana yang dilakukan oleh WBP salah satunya dipengaruhi oleh kondisi ruhani yang kurang baik. Agar kondisi ruhani mereka menjadi baik, kami isi dengan kegiatan amaliah seperti membaca Al-Qur'an dan Dzikir," jelasnya.
Kalapas Pekalongan yang akrab disapa Widodo ini lebih lanjut menjelaskan kedepan ia akan mengintegrasikan pembinaan kepribadian WBP dengan tarekat. Dalam waktu dekat program ini akan diterapkan bagi WBP di Ponpes Darul Ulum Lapas Pekalongan.
"Kegiatan pembelajaran syariat Islam seperti Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Kajian Keislaman lainnya yang diampu oleh Ustadz-ustadz dari Kemenag, Ponpes dan Kyai di Pekalongan tetap berjalan seperti biasa. Kami hanya menambahkan unsur tasawuf melalui tarekat," ujarnya.
Selain bisa membaca Al-Qur'an dengan tartil dan taat menjalankan shalat wajib dan shalat sunah, Kalapas berharap WBP semakin dekat dengan Allah SWT dengan amaliah dzikir sehingga WBP bisa ikhlas menjalani masa pidana dan setelah bebas nanti menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: