WCD 2022, 2 Ton Sampah Diangkat dari Pantai dan Sungai
KOTA - Tim World Cleanup Day (WCD) Jawa Tengah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan didukung perusahaan logistik matirim Meratus, turun dengan para relawan untuk memungut dan mengangkat sampah di kawasan pantai dan sungai dalam kegiatan River & Beach Cleanup-World Cleanup Day 2022, Sabtu (1/10/2022) pagi. Dalam kegiatan itu, sebanyak 2 ton lebih sampah berhasil diagkat dari kawasan pantai dan sungai di Kota Pekalongan.
Sekitar 100 relawan dari berbagai komunitas yang terjun dalam kegiatan, menyusuri kawasan Pantaisaridan Sungai Loji untuk memungut dan mengangkat sampah yang tercecer. Di kawasan pantai, pembersihan sampah dikemas melalui jalan sehat pungut sampah. Mereka dilepas langsung oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang juga turut dalam kegiatan pungut sampah. Para relawan menyusuri jalan-jalan di sekitar pantai dan mengambil setiap sampah yang ditemui. Sementara di sungai, enam perahu diturunkan untuk mengangkat sampah yang ada di sepanjang aliran sungai.
Tim WCD Jawa Tengah, Septiany Punti Dewi mengungkapkan, kegiatan kali ini merupakan puncak peringatan WCD tahun 2022 di Kota Pekalongan. Dikatakan Septi, kegiatan ini sekaligus akan menjadi momentum awal aktivitas rutin lainnya terkait kepedulian Tim WCD terhadap kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah di Kota Pekalongan.
"Hari ini menjadi momentum awal bagi Tim WCD untuk bergerak bersama di Kota Pekalongan. Setelah ini kami akan menjalankan program berkelanjutan bersama DLH melalui kegiatan donasi sampah," tuturnya.
Hal sama dikatakan Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo. Dia berharap Tim WCD bersama para relawan secara rutin bisa membantu penanganan dan penglolaan sampah di Kota Pekalongan. Sebab kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu sudah sangat memprihatinkan. Di mana gunungan sampah yang dibuang di sana sudah mencapai ketinggian 20 meter atau setara gedung empat lantai.
"TPA Degayu sudah overload. Ketinggian gunung sampah di sana sudah menyamai gedung empat lantai. Ini tidak bisa terus menerus dibiarkan sehingga program ke depan kami mengajak pegiat lingkungan untuk memiliki program pilah sampah dan fokus di semua kelurahan. Jika semua ada program seperti itu dan masing-masing kelurahan ada unit bank sampah maka persoalan sampah ini bisa kita tekan sejak dari sumbernya," kata Joko.
Sementara Head of Communications Meratus, Aditya mengatakan, keterlibatan Meratus kali ini bukan yang pertama. Meratus sudah dalam dua tahun terakhir mulai berkomitmen untuk untuk menjaga lingkungan baik di laut maupun di darat. "Ini salah satu bentuk komitmen kami dari Meratus. Kami ingin sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang bisa ditangani dengan cepat melalui kerja sama dengan teman-teman relawan dalam momen World Cleanup Day," tuturnya.
Sebelum di Pekalongan, Meratus bersama WCD maupun komunitas peduli lingkungan lainnya sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan serupa di sejumlah wilayah. Termasuk setelah ini, kegiatan akan terus berjalan dengan fokus bersama menjaga kebersihan lingkungan utamanya di wilayah kerja Meratus seperti laut dan sungai.
"Harapannya tidak berhenti di sini, kami akan melaksanakan lagi kegiatan serupa di wilayah lainnya bersama dengan komunitas peduli lingkungan," tandasnya.
Sampah yang diangkat dalam kegiatan kali ini, dipisahkan dalam dua jenis kantong yang berbeda yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik yang terkumpul, selanjutnya dikirim ke Bank Sampah Induk Kota Pekalongan.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: