Tanggul Jebol, Banjir Banyurip Semakin Parah
KOTA - Banjir yang melanda Kelurahan Banyurip, Senin (24/2/2020), ternyata tak hanya dipicu luapan debit Sungai Kranggan. Lebih dari itu, jebolnya tanggul penahan air di Desa Kertijayan dan Paweden juga turut memperparah limpasan air, sehingga masuk ke pemukiman warga.
"Kemarin sempat ada warga yang geruduk ke sini, akibat tanggul jebol," ungkap Lurah Banyurip, Musthofa Hadi, saat ditemui di kantornya, Selasa (25/2/2020).
Dia mengaku belum mengetahui pasti penyebab jebolnya tanggul. Hanya saja, warga menyebut tanggul tersebut sengaja dijebol. Dugaan itu juga menurut Musthofa diamini pihak kelurahan setempat. "Warga sudah menduga, itu pasti ada yang menjebol. Cuma memang ndak ada saksi yang melihat," lanjutnya.
Namun, Kelurahan beserta masyarakat Banyurip memilih tanggap menanggulangi masalah tersebut. "Alhamdulillah, masyarakat cuma butuh pasir dan karung. Dan tenaga dari sana nanti ditanggung bersama.Akhirnya langsung dikerjakan," ungkapnya.
Meski wilayahnya menjadi langganan banjir, kata Musthofa, pihak Kelurahan terus mengupayakan penanggulangannya. Bahkan, hampir 80% program kelurahan diperuntukan bagi pembenahan fisik, khususnya saluran.
"Perbaikan saluran-saluran itu kan memang untuk mengantisipasi banjir. Dan kemarin di Musrembang tingkat kelurahan juga untuk kegiatan fisiknya itu hampir 80% itu untuk mengenai saluran. Memang fokus kita biar mengurangi banjir," jelasnya.
Selain itu, ada juga program yang difokuskan untuk antisipasi dan pengendalian banjir, seperti seperti perbaikan jalan dan jembatan, serta infrastuktur lainnya.
"Untuk jalan juga bagus, Untuk tahun ini kita rencanakan di jalan menuju Man IC, itu nanti kita buat jalannya kita aspal kita tinggikan, kemudian salurannya kita perbaiki. Sumber banjir dari situ juga. Makanya kita perbaiki, kita buat MD 150, jadi 1 Meter setengah. Dari sana dari arah timur ke barat. Kemudian nanti juga ada rencana pelebaran jembatan, yang ada di gang 3. Ada 2 jembatan yang mau dilebarkan. Aksesnya biar lancar," paparnya.
Seperti disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo saat kunjungan ke Pekalongan, Jumat (21/2/2020) lalu, penanganan banjir tidaklah mungkin bisa dihandel Pemkot sendiri. "Perlu sinergi Pemprov dengan Pemerintah Pusat. Dan masyarakat juga harus mendukung upaya pengendalian banjir ini, dengan tidak buang sampah dan limbah sembarangan misalnya," pungkasnya. (ap3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: