Irigasi Pertanian Menjadi Usulan Skala Prioritas di Musrenbang Kecamatan Bojong

Irigasi Pertanian Menjadi Usulan Skala Prioritas di Musrenbang Kecamatan Bojong

BOJONG - Usulan irigasi pertanian menjadi usulan prioritas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Masalah irigasi pertanian menjadi hal yang luar biasa yang harus ditangani karena Kecamatan Bojong merupakan salah satu kecamatan yang menjadi kawasan pertanian khususnya Padi.

Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Dapil II, Catur Ardiansah menerangkan bahwa ada beberapa Kepala Desa di Kecamatan Bojong yang mengusulkan terutama kaitannya dengan irigasi.

"Saya harapkan di tahun 2021 ada peran dari Pemerintah Daerah dan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah untuk segera ditangani, untuk kewenangan provinsi dan pusat agar Pemerintah Daerah juga mengkomunikasikan, tidak hanya dari DPRD Kabupaten Pekalongan saja," terangnya.

Masukan dari masyarakat dalam Musrenbang Kecamatan Bojong ini yang menjadi skala prioritas terkait dengan irigasi diharapkan untuk segera ditangani dan menjadi program perencanaan pada tahun 2021.

Terkait dengan bidang kesehatan, ditemukan beberapa kasus Demam Berdara (DB) yang telah mengakibatkan korban meninggal dunia dan ada yang dirawat di Rumah Sakit.

"Masukan dari masyakarat ada 4 orang yang meninggal dan beberapa orang yang dirawat di rumah sakit di daerah Kecamatan Bojong, serta dari dinas terkait agar segera turun kelapangan dan ditindak lanjuti agar wabah DB tidak semakin menambah korban," ujarnya.

Peran Pemerintah Daerah melalui dinas terkait harus segera melakukan tindakan, selain itu peran aktif dari masyarakat juga harus ada. Swadaya masyarakat harus diutamakan. Hal-hal yang mengakibatkan jentik-jentik atau munculnya nyamuk DB tolong agar segera dibersihkan.

"Misalnya seperti saluran air yang tersumbat dan plastik atau sampah yang bisa menjadi tempat bersarang nyamuk DB agar segera dibersihkan sehingga jentik-jentik nyamuk DB tidak berkembang dan masyarakat tidak terkena wabah penyakit DB yang saat ini saya anggap sudah warnin," jelasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Dapil II yang lain, Dodiek Prasetiyo menambahkan masukan dari Kades terkait dengan irigasi karena banyak irigasi yang terkendala akibat dampak pembangunan jalan tol. Serta ada beberapa temapt yang mengalami kesurutan sehingga tidak bisa mengirim air dengan lancar.

"Itu merupakan berbagai kendala terkait dengan irigasi sehingga banyak sekali sawah yang tidak bisa teraliri oleh air," ucapnya.

Masukan tentang Jembatan Penghubung antara Desa Pantianom dengan Desa Kalijambe juga harus diperhatikan, karena sudah beberapa tahun jembatan itu belum direnovasi atau diperbaiki.

Terkait dengan DB tadi juga sudah disampaikan oleh Puskesmas Bojong 1 bahwa sudah ada tindak lanjut dari dinas terkait untuk penanganan awal yakni dilakukan fogging.

"Harapan kami dari anggota dewan bahwa apa yang nanti diusulkan oleh pemangku kebijakan di Kecamatan Bojong yang berasal dari masyarakat, desa dan camat itu bisa terealisasi di tahun 2021, kami semua akan membantu mengbackup usulan agar bisa direalisasikan," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: