PPNI Diminta untuk Semakin Profesional Layani Masyarakat di Usianya ke-49 Tahun
Pj Bupati mengikuti skrining kesehatan yang digelar dalam rangka peringatan HUT PPNI ke-49 di depan GOR Sarengat Batang.--
BATANG - Para perawat di Kabupaten Batang yang tergabung dalam Persatuan perawat Nasional Indonesia (PPNI) diminta untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat di bidang kesehatan.
"Memasuki usia ke-49 tahun, para perawat harus semakin professional melayani masyarakat di bidang kesehatan baik di kota maupun desa," ungkap Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki HUT Ke-49, disela-sela peringatan ulang tahun Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Batang di Gor Sarengat Batang, Kabupaten Batang, Jumat (17/3/2023).
Pj Bupati mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, para perawat dan juga tenaga medis lainnya telah menjadi garda terdepan dalam menangani pasien yang menjalani perawatan.
"Selama masa pandemi, tenaga medis termasuk juga perawat telah menjadi pahlawan di Kabupaten Batang karena menjadi garda terdepan. Dan kini, para perawat juga berperan aktif dalam menurunkan kasus stunting di Kabupaten Batang," jelasnya.
Dijelaskan, saat ini jumlah perawat di Kabupaten Batang ada 1.137 anggota. Mereka ada yang sudah ASN maupun honorer. Meskipun begitu Pemkab Batang tidak akan membeda-bedakan dalam masalah statusnya kepegawaiannya.
"Kita juga saat ini tengah memperjuangkan agar ada kuota ASN maupun PPPK bagi perawat yang masih berstatus honorer. Dan mudah-mudahan seluruh perawat yang ada di Kabupaten Batang untuk bergotong royong menyehatkan Kabupaten Batang tercinta ini dengan mengentaskan stunting sebagai prioritas utama sekarang,” harap Pj Bupati.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Batang Moh. Fajeri mengatakan, dalam menyambut HUT PPNI ke-49, pihaknya menggelar sejumlah kegiatan.
Untuk Jumat (17/03/2023) diawali kegiatan dengan senam bersama Penjabat (Pj) Bupati Batang, dan dilanjutkan skrining kesehatan bagi masyarakat umum yang ingin diperiksa kondisi kesehatannya.
"Skrining ini dilakukan guna mendeteksi kondisi kesehatan peserta, sehingga dapat diambil langkah-langkah pengobatan jika diketahui adanya penyakit tertentu," kata Fajeri.
Untuk skrining kesehatan sendiri tidak hanya dilakukan di depan GOR Sarengat saja, namun juga di 15 kecamatan sejak satu Minggu lalu. Skrining sendiri dilakukan oleh para perawat yang ada di puskesmas.
"Hingga saat ini, sudah ada sekitar 1.600 orang yang mengikuti skrining kesehatan. Sedangkan untuk di GOR Sarengat sendiri kita mentargetkan 300 orang, namun bila melihat antusiasme warga, nampaknya bisa mencapai 600 peserta," bebernya.
Pelayanan skrining kesehatan sendiri meliputi cek gula darah, pemeriksaan fisik, pemeriksaan telinga, pemeriksaan tekanan darah dan lain sebagainya.
Selain itu, PPNI juga membagikan bingkisan paket tambahan makanan bergizi yang didistribusikan untuk 25 penderita stunting. Ditambah bantuan paket sembako kepada keluarga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tidak mampu.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian para perawat, kadang untuk berobat saja tidak ada biaya untuk uang transport. Oleh karena itu, saya mengajak semua anggota PPNI Kabupaten Batang agar ada rasa peduli kepada sesama,” tandasnya. (don)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: