Angkat Stunting, Lima Remaja Teman Sebaya Sabet Mendali Emas

Angkat Stunting, Lima Remaja Teman Sebaya Sabet Mendali Emas

BERPRESTASI - Usung tema Stunting Peserta "Remaja Teman Sebaya" bentukan BNNK Kendal berprestasi di tingkat internasional. -Nur Kholid-

KENDAL - Prestasi membanggakan kembali diraih lima siswi SMAN 1 Kendal, setelah sukses meraih mendali emas di ajang penulisan Karya Ilmiah Remaja bidang Social Science dengan mengangkat tema Stunting tingkat Asean pada event AISEEF yang berlangsung di Universitas Diponegoro Semarang, belum lama ini. 

 

Mereka adalah Safitri Ayuningtyas, Yasyfi Pradana Putra Kusuma, Alayna Lita Agzia Khalfani, Nafi'ah, dan Addy Rayyan. Beberapa dari mereka merupakan peserta remaja teman sebaya anti narkoba yang dibentuk oleh BNN Kabupaten Kendal tahun lalu.

 

Sapto Nugroho, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kabupaten Kendal menyatakan ikut bangga dengan capaian prestasi yang diraih para siswi tersebut. Bahkan sebelumnya mereka juga telah menorehkan beberapa prestasi, di antaranya Medali Silver pada ajang International Science and Invention Fair (ISIF) di Bali pada November 2022, Medali Emas di ajang International Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) pada Desember 2022.

 

"Dan juga raih medali emas pada event Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) pada Januari 2023 di Bogor," katanya Sapto, Senin (27/3/2023).

 

Sapto mengungkapkan, bahwa seluruhnya didapat dengan mengangkat tema stunting lebih spesifiknya anak Stunted (anak stunting berusia di atas 2 tahun). Awalnya mereka penasaran dengan anak-anak stunting karena banyaknya kampanye stunting yang digemakan oleh Ketua PKK kabupaten Kendal Wynne Frederica. mereka mulai menyadari bahwa ternyata masalah stunting banyak terjadi pada lingkungan sekitar. Stunting sendiri sebenarnya adalah masalah serius yang sayangnya kurang mendapat perhatian generasi muda. "Karena stunted hanya bisa dicegah dan tidak bisa diobati," tukasnya.

 

Anak-anak remaja ini mengembangkan permainan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik pada anak stunted dengan range usia 2-5 tahun. Mereka bahkan memikirkan kemampuan finansial masyarakat sehingga mengembangkan permainan ke dalam bentuk aplikasi yang akan rilis di playstore. Nama permainan mereka adalah Vezzle dan COMO. Kedua game tersebut terbukti efektif dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik pada anak stunted yang tertinggal dibawah anak-anak lain pada umumnya.

 

"Mereka membuat alat bantu terapi yang dapat membantu anak stunted agar memiliki kemampuan yang setingkat dengan anak normal pada usianya," timpal Sapto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: