Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Kali Kupang

Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Kali Kupang

TAK BERNYAWA: Pelajar kelas 7 asal Medono, Kota Pekalongan, yang dilaporkan tenggelam di Kali Kupang di Desa/Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.-Hadi Waluyo-

KARANGDADAP - Pelajar kelas 7 SMP ditemukan tak bernyawa di tepian Kali Kupang di Dukuh Welahan Desa/Kecamatan KARANGDADAP, Kabupaten Pekalongan, Senin (24/4/2023) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

 

Korban bernama Muhammad Ibnul Ayyam (12), warga Jalan Karya Bhakti Gang 3 Nomor 188 RT 005 RT 002 Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Korban dilaporkan tenggelam di Kali Kupang di Dukuh Guntur, Desa/Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Minggu (23/4/2023) siang. Setelah dilakukan pencarian dari Minggu siang, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga di tepian Kali Kupang, Senin pagi.

 

Danramil Kedungwuni Kapten Inf Nurhajari, membenarkan, pelajar kelas 7 SMP asal Medono yang dilaporkan hanyut tenggelam ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di tepian Kali Kupang oleh warga. Korban tenggelam pada Minggu siang ditemukan di Dukuh Welahan, Desa Karangdadap, atau sekitar 800 meter dari lokasi awal korban tenggelam.

 

"Ya benar, pada hari Senin tanggal 24 April 2023 sekira pukul 05.30 WIB, korban tenggelam ditemukan di tepi Kali Kupang, tepatnya di Dukuh Welahan, Desa Karangdadap. Korban tenggelam dan terbawa arus Kali Kupang pada Minggu siang," terang dia.

 

Disebutkan, pada hari Minggu, tanggal 23 April 2023, pukul 19.30 WIB, beberapa warga dan kerabat korban melanjutkan pencarian korban di sepanjang aliran Kali Kupang. Penyisiran dilakukan di sepanjang Dukuh Guntur hingga Dukuh Welahan. Malam itu, proses pencarian tak membuahkan hasil.

 

Proses pencarian pun dilanjutkan Senin pagi. Hasilnya, sekira pukul 05.30 WIB, warga dan kerabat korban menemukan korban di tepi Kali Kupang, tepatnya di Dukuh Welahan, Desa Karangdadap, dalam keadaan meninggal dengan posisi tengkurap.

 

Pukul 06.00 WIB, penemuan jenazah korban dilaporkan ke pihak desa, dan selanjutnya pihak desa berkoordinasi dengan petugas TNI/Polri, Basarnas, PMI, Banser dan BPBD.

Selanjutnya, petugas segera mendatangi dan mengevakuasi jenazah korban untuk diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: