Ngeri, Petasan Racikan Tiga Orang Ini Diisi Paku dan Kerikil

Ngeri, Petasan Racikan Tiga Orang Ini Diisi Paku dan Kerikil

PERACIK PETASAN - Polisi menangkap tiga peracik petasan maut di Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-

KAJEN – Tiga peracik petasan maut di Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, ditangkap Satuan Reskrim Polres Pekalongan. Akibat petasan racikan ketiga pelaku ini, 1 pelajar SD tewas dan 5 anak lainnya mengalami luka-luka.

 

Ledakan petasan berujung maut ini terjadi di Dukuh Kembangan, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/4/2023) pagi. Kurang dari 1X24 jam pasca tragedi berdarah itu, 3 peracik petasan di Karangdadap ditangkap beserta barang buktinya.

 

Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, dalam keterangan pers di lobi Mapolres Pekalongan, Senin (1/5/2023), mengatakan, tiga orang peracik petasan di Karangdadap berhasil ditangkap. Dua dari tiga peracik petasan itu bahkan masih memiliki hubungan keluarga dengan para korbannya. Satu pelaku merupakan kakak korban. Satu lagi paman korban.

 

“Usai kejadiaan naas tersebut, kami bergegas melakukan penyelidikan terkait ledakan petasan yang telah menewaskan 1 orang dan melukai 5 lainnya. Dan tiga pelaku berhasil kami amankan,” kata Kapolres Pekalongan.

 

Ketiga tersangka masing-masing M Saiful Bakhri (20), warga Dukuh Kembangan Kidul RT 10 RW 4, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Nanang Alfayet (24), warga Dukuh Kembangan Tengah RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang, dan Ahmad Idris (24), warga Dukuh Kembangan Tengah RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang. “Para pelaku ini diantaranya adalah kakak dan paman korban,” lanjut Kapolres Pekalongan.

 

AKBP Arief menjelaskan, ketiga pelaku tersebut mempunyai peranan masing-masing. Tersangka Saiful bertugas membeli bahan obat petasan melalui online shop. Ia meracik bahan-bahan itu menjadi obat mercon dan membuat selongsong mercon. Selain itu, yang bersangkutan juga menarik iuran untuk pembuatan mercon tersebut dari 30 anak yang masing-masing Rp 30.000, per anak.

 

Sedangkan Nanang peranannya menutup selongsong dengan pasir dan sandal, mengebor selongsong untuk lobang sumbu dan memasukkan bahan obat mercon ke dalam selongsong. Sementara Idris bertugas menutup selongsong dengan campuran pasir dan malam, serta membuat sumbu mercon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: