Jalan Batursari-Krompeng Rusak Parah
Warga Pilih Gunakan Jalur Talun-Batang
Masyarakat Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, mengeluhkan kondisi ruas jalan Krompeng-Batursari sepanjang sekitar 3 kilometer yang kondisinya rusak parah.
Warga mengharapkan ruas jalan itu bisa segera diperbaiki, sebab rawan kecelakaan lalu lintas. Apalagi, sepanjang jalan itu belum ada penerangan jalan, sehingga pada malam hari gelap. Ancaman kecelakaan lalu lintas pun kian tinggi pada malam hari.
Sepanjang jalan itu, banyak lobang besar dan aspal rusak. Diduga, kerusakan jalan tersebut akibat aktivitas lalu lalang truk pengangkut usaha galian batu blondos di Kali Picis, Desa Sengare, Kecamatan Talun. Kerusakan jalan diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini.
"Jalan yang rusak sepanjang Batursari hingga Krompeng, sekitar 3 kilo. Rusaknya cukup parah. Jalan banyak lobang besar," terang Casmuri (43), warga Desa Krompeng, Kecamatan Talun, Senin (4/3).
Disebutkan, kerusakan paling parah sudah terjadi sejak 1,5 bulan terakhir. Menurutnya, kerusakan jalan itu akibat lalu lalang truk pengangkut material batu blondos dari Kali Picis, ditambah intensitas hujan yang tinggi. "Sudah banyak warga yang terjatuh akibat kondisi jalan yang rusak. Apalagi, pada malam hari gelap dengan belum adanya lampu penerangan jalan umum," katanya.
Menurutnya, setiap hari jalan tersebut dilalui banyak truk besar bermuatan batu blondos, sehingga mengakibatkan jalan kabupaten tersebut rusak parah. Diakuinya, warga melakukan protes agar pihak pengelola tambang galian di sungai tersebut bertanggung jawab melakukan perbaikan jalan yang rusak tersebut. "Kami berencana menggelar aksi jika jalan tidak segera diperbaiki. Tadi jalan yang rusak akhirnya sudah mulai diuruk oleh pihak penambang," ujarnya.
Nuke, warga Desa Sengare, mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, kondisi jalan sepanjang Batursari-Sengare kerusakannya sangat parah. Jalan banyak berlobang dan berlumpur, sehingga membuat pengguna jalan tidak nyaman dan rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Apalagi jika hujan turun, jalan tampak seperti kubangan kerbau.
"Lubangnya besar-besar dan berlumpur. Saya lewat situ, mobil langsung rusak. Makanya, bapak saya kalau mau ke Kajen memilih memutar melalui Batang meskipun jaraknya lebih jauh. Ada pula yang muter melalui Kalirejo, Talun. Kondisi paling parah selatan Krompeng hingga Kemlaten," tutur dia.
Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro mengatakan, pihaknya masih mengupayakan penganggaran untuk ruas jalan yang rusak di Talun tersebut. Diakuinya, sepanjang jalan Batursari-Sipicis digunakan sebagai jalur angkutan material. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: