MUI Ingatkan Pentingnya Sanad Ilmu dalam Memilih Ponpes
EKSPOS PENCABULAN - Konferensi pers kasus pencabulan dan persetubuhan dengan pelaku oknum pengasuh Ponpes Al Minhaj, Kecamatan Bandar, di Mapolres Batang, beberapa waktu lalu.-Dhia Thufail-
*Terkait Kasus Pencabulan oleh Pengasuh Pesantren
BATANG – Kasus guru ngaji yang melakukan tindak pidana pencabulan terhadap muridnya di Kabupaten Batang sempat viral dan mengundang banyak perhatian bagi sejumlah kalangan.
Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi masyarakat dan sedikit menurunkan kepercayaan mereka terhadap lembaga pondok pesantren.
Melihat situasi ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, Cholil Nafis mengambil sikap tegas dengan memastikan pelaku yang menyamar sebagai guru mengaji tersebut sebenarnya adalah ustaz palsu.
Dalam pernyataannya, Cholil Nafis menyoroti perilaku sembrono yang dilakukan oknum ustaz gadungan itu dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak.
Ia pun menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah kurangnya perhatian terhadap sanad ilmu dari para guru mengaji yang mengajar anak-anak tersebut.
"Belajar agama harus berasal dari guru yang memiliki guru, dan gurunya pun memiliki guru lagi, hingga terhubung dengan Rasulullah. Inilah yang disebut dengan sanad ilmu," tegas Cholil Nafis, Selasa (6/6/2023).
Lebih lanjut, Cholil Nafis juga menegaskan bahwa memperoleh sanad keilmuan dari guru-guru yang jelas dan berakhlak mulia adalah suatu keharusan.
Menurutnya, dengan cara ini, ilmu yang diperoleh dapat dipastikan melalui proses yang baik dan benar, bukan instan seperti yang dijanjikan oleh para ustaz palsu.
"Seseorang yang mengajarkan agama tanpa sanad ilmu yang jelas cenderung mengatakan apa yang mereka kehendaki. Sanad ilmu adalah seperti rel yang akan terus membimbing seorang guru mengaji," tambahnya.
Cholil Nafis juga menjelaskan bahwa belajar agama dengan memperhatikan sanad ilmu adalah bentuk pengamalan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah kota ilmu. Bagi siapa pun yang ingin memasuki kota tersebut, harus melalui pintu.
Sebaliknya, mereka yang memasuki ruangan atau rumah tanpa melalui pintu, dianggap seperti pencuri. Oleh karena itu, Cholil mengingatkan para orang tua akan pentingnya memperhatikan sanad ilmu guru yang akan mengajarkan anak-anak mereka dalam bidang agama.
"Harus belajar pada kiai yang memiliki gurunya yang jelas, sumber ilmunya dari mana. Semuanya harus jelas agar terhindar dari aliran dan perilaku yang menyimpang," tegasnya.
Cholil Nafis juga mendorong para orang tua untuk mendidik anak-anak mereka di pondok pesantren yang dipimpin oleh kiai dengan sanad ilmu yang jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: