Kian Lengkap, RSUD Kajen Miliki Pelayanan Mikrobiologi Klinik
dr Novan Adi Setiawan, Sp.MK-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen, Kabupaten Pekalongan, memiliki pelayanan Mikrobiologi Klinik dengan sumber daya manusia dan peralatan yang memadai.
Pelayanan Mikrobiologi Klinik di Instalasi Laboratorium RSUD Kajen dapat memberikan pelayanan identifikasi mikroba penyebab infeksi dengan pemeriksaan mikroskopis, pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik.
Dibukanya pelayanan Mikrobiologi Klinik ini merupakan salah satu bentuk komitmen RSUD Kajen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera, adil, merata (Setara) dan berbudaya gotong-royong.
Baca juga:RSUD Kajen Segera Bangun Gedung 4 Lantai
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik RSUD Kajen, dr Novan Adi Setiawan, Sp.MK, Selasa (13/6/2023), menerangkan, hasil pemeriksaan mikrobiologi klinik membantu para klinisi dalam mengetahui jenis mikrobia yang paling sering terlibat sebagai infeksi, memilih antibiotik yang paling tepat untuk pengobatan sehingga penderita cepat sembuh, dan dapat mengetahui jenis antibiotik yang paling sensitif terhadap bakteri kausal tersebut untuk digunakan sebagai antibiotika emperik dan data pribadi.
Selanjutnya, dapat ikut mencegah peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik yang akhir-akhir ini telah meningkat dengan pesat, dapat membantu di bagian farmasi dalam menyediakan antibiotik yang diperlukan sehingga dapat dilakukan efesiensi biaya, dan dapat mengurangi beban biaya perawatan dari penderita yang dirawat di rumah sakit.
Diterangkan, jenis pemeriksaan mikrobiologi yang dapat dilakukan di di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Kajen Kabupaten Pekalongan meliputi pengecatan BTA/GRAM/ KOH, kultur dan sensitivitas (urine, darah, pus, feses, sputum, jaringan dan lainnya), TCM TBC, dan serologi infeksi.
"Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Kajen senantiasa mengutamakan mutu dan pelayanan, terus meningkatkan kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan yang berguna dalam tata laksana pasien, tata laksana kasus infeksi, pencegahan resistensi antimikroba serta pengendalian dan pencegahan infeksi di rumah sakit," ujarnya.
Mikrobiologi sendiri merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kuman, baik bakteri, virus, jamur, dan penyebab infeksi lainnya seperti amoeba, protozoa dan lain sebagainya. Ranah mikrobiologi tidak hanya terbatas di laboratorium semata. Mikrobiologi juga telah menjadi ilmu klinik yang menunjang penyelesaian masalah sehari-hari para klinisi, khususnya untuk menegakkan suatu diagnosis penyebab infeksi.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik memainkan peran yang sangat penting dalam dunia medis. Mereka adalah ahli dalam mempelajari mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, serta bagaimana mikroorganisme ini memengaruhi kesehatan manusia. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, dokter spesialis mikrobiologi klinik dapat membantu dalam mendiagnosis, mencegah, dan mengobati berbagai penyakit menular.
Salah satu peran utama dokter spesialis mikrobiologi klinik adalah mendiagnosis penyakit infeksius. Mereka menggunakan metode dan teknik laboratorium dari metode yang paling sederhana sampai dengan yang canggih untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada pasien. Melalui analisis sampel seperti darah, urine, tinja, atau cairan tubuh lainnya, dokter spesialis mikrobiologi klinik dapat menentukan jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dan menentukan pengobatan yang tepat.
Seorang dokter spesialis mikrobiologi klinik juga mampu melakukan kultur dari bakteri, jamur, mikroba atau virus dan lain sebagainya dari sampel darah, urin, tinja, cairan tubuh, jaringan tubuh dan lain-lain, mampu melakukan uji kepekaan antibiotika, mampu penegakan diagnosis Tuberkulosis (TB) baik secara mikroskopis, pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA), atau secara biakan, pun secara biomolekuler.
Selain itu, dokter spesialis mikrobiologi klinik berkontribusi dalam pengembangan dan pengujian obat-obatan antimikroba. Mereka melakukan uji kepekaan antibiotik terhadap mikroorganisme penyebab penyakit untuk membantu dokter umum dalam memilih antibiotik yang tepat untuk pasien. Hal ini sangat penting dalam mengatasi resistensi antibiotik, masalah yang semakin meningkat di seluruh dunia.
Tidak kalah pentingnya, dokter spesialis ini juga bertanggungjawab dalam pembuatan peta kuman/peta resistensi antimikroba. Jika sampel yang ada cukup banyak maka dilakukan tiap 6 bulan sampai dengan 1 tahun sekali. Dari peta kuman tersebut, rumah sakit dapat melihat apa saja kuman yang ada mayoritas di rumah sakit. Pun antibiotik apa saja yang masih sensitif di rumah sakit tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: