Awas Rabies, Lakukan 5 Langkah Ini Jika Digigit Anjing
ilustrasi digigit anjing.-Freepik-
RADARPEKALONGAN - Media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan peristiwa meninggalnya seorang bocah usia 5 tahun di Bali akibat terserang penyakit rabies.
Bocah tersebut sebelumnya diketahui digigit anjing dimilik tetangga yang ternyata menderita penyakit rabies atau juga dikenal dengan anjing gila.
Baca juga: 3 Tanda-tanda Kucing Tertular Penyakit Rabies, Awas Bisa Menular Pada Manusia
Rabies sendiri merupakan penyakit zoonosis atau zoonotik, yaitu bisa ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyebabnya sendiri adalah virus Lyssavirus yang umumnya masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies.
Selain itu, jilatan hewan yang terinfeksi Rabies ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus itu menular dari hewan ke manusia.
Bagi orang yang telah tertular penyakit rabies sendiri, jarak antara setelah gigitan ataupun cakaran dengan gejala yang muncul bisa bervariasi. Yaitu antara 5 hari hingga sekitar 1 tahun, namun umumnya muncul 30–90 hari.
Gejala itu sendiri akan lebih cepat muncul jika gigitan ataupun cakaran hewan ada di dekat otak, seperti kepala, leher dan dada.
Di Indonesia sendiri, mayoritas penularan rabies dari hewan ke manusia berasal dari gigitan anjing yang lebih dulu terserang penyakit yang beresiko besar berakhir dengan kematian.
Namun, penularannya juga bisa terjadi akibat gigitan atau cakaran kucing yang sudah terkena penyakit rabies. Untuk tanda-tanda kucing terserang penyakit rabies sendiri bisa dibaca di artikel ini.
Mengingat penularan rabies paling banyak terjadi akibat gigitan anjing, maka ada baiknya jika kita mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika tergigit ataupun keluarga kita digigit anjing yang bisa saja sudah tertular penyakit rabies.
Langkah awal untuk mencegah penularan rabies setelah digigit anjing yaitu :
1. Jika digigit anjing hingga menimbulkan luka terbuka atau berdarah, maka tekan bagian yang terluka dengan kain bersih atau kain kasa untuk menghentikan perdarahan.
2. Selanjutnya bersihkan luka dengan air dan sabun yang lembut selama 10-15 menit, kemudian alirkan air hangat pada luka itu selama 5 hingga 10 menit.
3. Setelah itu, oleskan alkohol 70% atau cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ke luka tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: