Jamin Kesehatan Konsumen, Pedagang Terminal dan Pasar Grosir dapat Penyuluhan TPM

Jamin Kesehatan Konsumen, Pedagang Terminal dan Pasar Grosir dapat Penyuluhan TPM

KESEHATAN - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Pekalongan, Tri Nurtiyasih SKM MKes menyosialisasikan Tempat Pengelolaan Makanan kepada para pedagang Terminal Tipe A dan Pasar Grosir Batik Setono, kemarin.

KOTA - Para pedagang Terminal Tipe A dan Pasar Grosir Batik Setono Kota Pekalongan mendapatkan penyuluhan (sosialisasi) Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan di Puskesmas Sokorejo, kemarin.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Pekalongan, Tri Nurtiyasih SKM MKes, mengungkapkan bahwa kedua lokasi tersebut merupakan tempat dan fasilitas umum yang menjadi etalase transportasi publik. Sehingga untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang optimal serta terjaga kebersihannya sesuai, maka penyediaan pengelolaan makanan (TPM) menjadi daya tarik wisata yang aman, nyaman dan sehat perlu dilakukan.

"Banyaknya wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Pekalongan untuk berwisata belanja dan kuliner, kami dari Dinkes harus menyiapkan TPM yang sesuai standar kesehatan yang ada. Sehingga, kami memberikan pembekalan kepada para pedagang atau pemilik kios makanan terkait TPM yang harus memenuhi syarat kesehatan untuk melindungi masyarakat, dalam hal ini konsumen terhadap bahaya penyakit bawaan pangan (food borne diseases). Jika tempat mereka berdagang bersih dan sehat, konsumen pun akan yakin untuk membelinya karena terjamin kesehatan dan kebersihannya," terang Tiyas.

Disampaikan Tiyas, adapun syarat TPM yang harus dipenuhi demi mewujudkan lingkungan yang sehat antara lain dimulai dari persiapan peralatan makan yang harus senantiasa dicuci, tempat kios harus bersih, rapi, bebas dari debu, sampah, hewan seperti serangga, lalat dan sebagainya yang berpotensi menularkan hama dan penyakit.

"Disamping itu bahan makanan yang mereka gunakan juga harus bebas dari bahan berbahaya, cara penyajiannya juga harus diperhatikan, orang (pengelola kios) tersebut harus bersih seperti menggunakan celemek, penutup kepala, rutin cuci tangan setelah beraktivitas yang tanpa menggunakan pelindung tangan, bagaimana memegang alat makan yang sesuai standar juga layak diperhatikan, serta sarana dan prasana penunjang seperti tempat cuci tangan (wastafel), tempat sampah wajib ada sehingga tidak akan ada sampah berserakan dan kebersihan terjaga," terang Tiyas.

Menurut Tiyas, para peserta sosialisasi yang berasal dari para pedagang terminal kota dan pusat perbelanjaan batik tersebut menyambut antusias adanya sosialisasi tersebut. Diharapkan, lanjut Tiyas, usai diberikan sosialisasi, mereka dapat menerapkan ilmu penyuluhan kesehatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari khususnya saat memberikan pelayanan kepada konsumennya.

"Adapun tindaklanjut dari kegiatan ini, nantinya Dinas Kesehatan yang dibantu dari tenaga puskesmas terdekat akan melakukan Inspeksi TPM, jika kios mereka memenuhi syarat pengelolaan TPM yang baik akan kami berikan stiker dan sertifikat laik hygiene. Jika belum mendapatkan itu, kami akan terus melakukan pembinaan kepada pedagang atau pemilik kios makanan tersebut. Salah satu percontohan terminal sehat di Indonesia adalah Terminal Tirtonadi Solo, upaya ini juga mengarahnya kesana, kami ingin Kota Pekalongan bisa belajar mencontohnya dari keberhasilan terminal yang ada di Kota Solo tersebut," pungkas Tiyas. (dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: