Jangan Ada Lagi Beri Label Sekolah Favorit dan Non Favorit
Dewan Pakar PKS - Rizal Bawazier-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati -
RADAR PEKALONGAN - Saat ini sejumlah sekolah di berbagai jenjang di Indonesia tengah melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Di tengah prosesi ini, Dewan Pakar PKS Rizal Bawazier berharap masyarakat tak lagi mengkotak-kotakan sekolah menjadi sekolah favorit dan non Favorit.
Menurutnya dengan adanya sistem zonasi ini, istilah ini sudah hampir melebur. Apalagi kuota zonasi di beberapa jenjang pendidikan dipatok sekitar 50 persen. Sehingga diharapkan bisa lebih mengakomodir siswa dengan jarak yang lebih dekat dengan sekolah.
"Dengan zonasi ini saya rasa sekarang sudah bisa dibilang perlahan label sekolah favorit dan non Favorit itu mulai melebur. Apalagi saat ini kurikulum merdeka membuat semua sekolah dituntut dan punya kesempatan yang sama untuk berkreasi dan berinovasi, sehingga muncul dorongan untuk tiap sekolah untuk semakin berkembang," jelasnya.
Lelaki kelahiran 7 September 1971 ini berharap masyarakat bisa memahami betul persyaratan terkait PPDB yang berlaku. Sehingga tidak memaksakan anak untuk memilih sekolah tertentu, tetapi lebih ke bijak memilih sekolah sesuai dengan minat, potensi dan juga peluang anak masuk ke sekolah tersebut.
"Tentunya pasti anak juga punya keinginan untuk masuk sekolah A atau B. Nah sebagai orang tua, kita juga harus memahami, apakah anak kita berpeluang untuk masuk ke sekolah tersebut. Cari juga jalur yang sesuai yang sekiranya anak tersebut mampu untuk masuk jalur tersebut. Kalau sekiranya tidak ada peluang, bisa langsung daftar ke sekolah lain yang lebih berpeluang," ujarnya.
Rizal juga berharap, dengan ini pemerintah juga bisa benar-benar melakukan pemerataan pendidikan. Khususnya dari segi sarana dan prasarana di semua jenjang pendidikan. Sehingga baik sekolah di perkotaan maupun pinggiran punya kesempatan yang sama untuk berkembang.
"Dengan ini pun pemerintah diharapkan juga bisa memberikan bantuan dan anggaran yang merata sesuai dengan kebutuhan sekolah. Pemerintah juga tidak boleh pilih kasih memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah tertentu," tandanya. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: