Jangan Berlebihan, Konsumsi Daging Ada Batasnya Lho, Maksimal Segini

Jangan Berlebihan, Konsumsi Daging Ada Batasnya Lho, Maksimal Segini

Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/7/2023).-Dhia Thufail-

BATANG - Hari Raya Idul Adha telah usai. Stok daging kurban pun pasti melimpah. Namun perlu diingat, masyarakat harus tetap tahan diri, jangan berlebihan dalam mengonsumsi daging kurban.

Sebab dikatakan Ahli Gizi RS QIM Batang, Cyntia Ayu Rahmawati, bahwa ada batasan bagi masyarakat dalam mengkonsumsi daging dalam waktu satu hari, baik daging kambing ataupun sapi. Hal itu, kata dia, untuk menurunkan berbagai risiko penyakit.

"Iya, jadi aturan makan daging per hari sebaiknya tidak lebih dari 50 – 70 gram per hari atau 350 – 500 gram per minggu. Jadi perlu dicatat, jangan berlebihan dalam mengonsumsi daging,” terang Cyntia Ayu Rahmawati, Kamis (6/7/2023).

Disampaikan juga olehnya, bahwa agar setiap mengonsumsi daging, juga diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah serta air putih. Hal tersebut menurutnya dapat meminimalisir terjadinya hipertensi dan kolesterol.

"Selain itu, perlu diperhatikan juga bagi masyarakat, tidak mengapa bagi yang saat ini masih menyimpan daging kurban dan akan mengolahnya menjadi beragam hidangan. Namun yang menjadi catatan yakni tidak menyertakan jeroan sapi atau kambing, seperti usus, babat dan lainnya. Cara pengolahannya pun akan lebih baik jika direbus atau dikukus, sehingga meminimalisir penggunaan minyak goreng," jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Ida Susilaksmi pun ikut mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai langkah mencegah terjadinya PTM, terlebih beberapa waktu lalu sebagian besar masyarakat banyak mengonsumsi daging kurban.

"Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) perlu diintensifkan. Lewat Germas inilah sebagai langkah pencegahan, masyarakat bisa memanfaatkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), untuk deteksi dini apabila terindikasi PTM. Contohnya seseorang tidak akan tahu kalau sebenarnya dia mengidap tekanan darah tinggi, kalau tidak dicek kesehatannya,” terangnya.

Ditambahkan dia, tingkat kerawanan terindikasi Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat terjadi kepada siapa pun, terutama bagi mereka yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

"Sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa dalam tubuhnya terindikasi suatu penyakit. Maka dari itu, pentingnya menggalakan Germas," tandasnya.

Pihak Dinas Kesehatan pun menyarankan agar masyarakat mulai mengintensifkan aktivitas fisik seperti senam bersama, karena melihat kondisi yang memungkinkan untuk beraktivitas di ruang publik. (fel/nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: