Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pekalongan Buka PPDB

Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pekalongan Buka PPDB

PEMBELAJARAN - Proses pembelajaran di SKB Kota Pekalongan.-Ainul Atho-

KOTA - Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan, membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024. Pendaftaran akan dibuka sampai dengan 31 Agustus 2023 mendatang.

Pamong Belajar SKB Kota Pekalongan, Rizki Ainul Imud Islamiah menjelaskan, program layanan yang tersedia di SKB Kota Pekalongan diantaranya paket A/setara SD reguler dan inklusi, paket B/setara SMP, paket C/setara SMA, dan pelatihan keterampilan komputer, menjahit, barista dan lainnya bagi paket C.

"Tidak ada batasan umur bagi masyarakat yang ingin bergabung dengan kami mulai dari usia sekolah sampai dewasa tidak sekolah. Kemudian kami tidak membatasi kuota, siapapun mendaftar, sebisa mungkin akan kami tampung di sini," jelasnya.

Dikatakan Rizki, terkait syarat yang diperlukan mudah, asalkan ada keinginan dari calon warga belajar untuk bersekolah kembali. Sedangkan syarat lain yang harus dilampirkan antara lain mengisi formulir pendaftaran, fotokopi akta kelahiran dan KTP (bagi yang memiliki), fotokopi Kartu Keluarga dan KTP orang tua, foto 3x4 (3 lembar), fotokopi hasil akademik (raport/ surat pindah/ijazah), mengisi lembar komitmen dan menyertakan hasil tes IQ dari psikolog (khusus pendaftar kelas inklusi). 

Rizki merinci hingga Selasa, 11 Juli 2023 sudah ada 25 masyarakat yang mendaftar. Terdiri dari paket A reguler 2 orang, paket A inklusi 2 orang, paket B 11 orang dan paket C 10 orang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan SKB kota Pekalongan fokus bagi anak tidak sekolah, anak putus sekolah dan dewasa tidak sekolah di Kota Pekalongan. Namun tidak menutup kemungkinan apabila ada anak dari kabupaten sekitar kota Pekalongan mendaftar akan ditampung SKB Kota Pekalongan. 

Pembelajaran di SKB Kota Pekalongan sama dengan lembaga pendidikan formal lainya. Apapun kebutuhan warga belajar akan dipenuhi, hanya saja dikatakan Rizki yang menjadi pembeda adalah metode penyampaian pembelajaran.

"Sekolah formal guru sebagai narasumber utama, tetapi kalau di SKB tidak, disini kami sama- sama belajar dengan anak-anak karena mereka yang berada disini sudah memiliki pengalaman sebelumnya seperti sudah bekerja dan bersekolah. Kami lebih banyak menyelesaikan masalah, namun untuk materi sama," tandasnya. 

Ia berharap hadirnya SKB Kota Pekalongan dapat membawa perubahan yang baik khususnya di dunia pendidikan di kota Pekalongan dengan menurunnya angka putus sekolah atau angka anak tidak sekolah.(nul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: