70 Pusaka di Lingkungan Pemkab Batang Dikirab dan Dijamas Saat Malam Satu Suro

70 Pusaka di Lingkungan Pemkab Batang Dikirab dan Dijamas Saat Malam Satu Suro

PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat mengikuti ritual penjamasan pusaka di Pemkab Batang Malam Satu Suro 1444 Hijriyah-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati -

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Malam satu suro menjadi salah satu momentum sakral bagi masyarakat Jawa. Hal ini pun dimanfaatkan Pemkab Batang untuk nguri-nguri tradisi, dengan menggelar penjamasan pusaka koleksi Pemkab Batang. 

Tahun ini sebanyak 70 benda pusaka dijamas di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa Malam (18/7/2023). Sebelum dijamas, pusaka tersebut turut dikirab mengelilingi pendopo oleh sesepuh adat dan ahli waris dengan serangkaian prosesi. 

Kirab ini pun diawali dengan penyerahan tombak abirawa kepada Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki kemudian diserahterimakan kepada lurah kirab yaitu Plt Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro. Lalu tombak ini diserahkan kembali kepada Parogo sebagai tanda mulainya kirab.

"Ini dilakukan setahun sekali setiap malam satu suro, jadi semua pusaka milik Pemkab Batang termasuk tombak abirawa, totalnya ada kurang lebih 70 pusaka, yang mana tadi pagi sudah mulai dijamas, semua pusaka itu yang selama ini dirawat Pemkab Batang," jelas Lani. 

Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana uri-uri budaya dan melestarikan warisan leluhur. Sehingga bisa mengenalkan tradisi ini hingga ke generasi selanjutnya. 

"Tujuannya uri-uri budaya Jawa dan di Batang banyak sekali peninggalan leluhur yang harus kita jaga kelestariannya diantaranya melalui penjamasan pusaka," imbuh Lani. 

Plt Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro menyebut tradisi ini sudah menjadi agenda rutin Pemkab Batang.  Sebelumnya di pagi hari, penjamasan sudah dilakukan di Kantor Disdikbud Batang, untuk pusaka keris-keris. Sedangkan khusus tombak abirawa dijamas di Pendopo Kabupaten.

"Kegiatan ini artinya kita nguri-uri budaya, ini kan termasuk tinggalkan leluhur kita, salah satu bentuknya adalah memelihara pusaka ini yaitu dengan menjamas. Logikanya kan kalau tidak dibersihkan nanti niyeng (berkarat). Selain itu mengajari anak kita bahwa bangsa Indonesia itu punya budaya yang sangat tinggi," tuturnya.

Tradisi Penjamasan tahun ini turut dimeriahkan dengan Pagelaran wayang. Masyarakat  pun dapat secara virtual menyaksikan rangkaian kegiatan  ini melalui streaming di kanal youtube Pemkab Batang.

"Selain jemasan turut digelar rangkaian acara budaya dengan  pagelaran wayang lewat lakon Ki Suwitno dan dalang cilik Beta Ardana Putra yang sudah pernah menjadi juara nasional dalang cilik," tandasnya. (nov) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: