Jaringan Sulit, Pelajar dan Guru SDN Klesem 2 Ikuti ANBK di Atas Bukit

Jaringan Sulit, Pelajar dan Guru SDN Klesem 2 Ikuti ANBK di Atas Bukit

KANDANGSERANG - Gara-gara jaringan internet sulit, pelajar kelas 5 dan guru di SDN Klesem 2 di Desa Klesem, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, terpaksa naik turun bukit untuk mencari sinyal. Agar mereka bisa mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Setelah melakukan pencarian sinyal dari sejumlah lokasi di perbukitan, mereka mendapatkan cukup sinyal di atas bukit di Dukuh Pringamba. Di lokasi itu ada sebuah gubuk atau saung milik petani. Di gubuk ini lah para pelajar dan guru menyelesaikan ANBK.

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Aji Suryo, kemarin, mengatakan, anak-anak dan guru di SDN Klesem 2 mengerjakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) di atas bukit. Karena saat itu jaringan internet di sekolah terganggu. Sehingga mereka mencari sinyal hingga ke atas perbukitan.

"ANBK itu merupakan pengganti dari ujian nasional. Sekarang itu tidak ada ujian nasional tapi diganti dengan ANBK. ANBK diberlakukan untuk SD dan SMP," kata Aji.

ANBK tingkat SMP sudah terselenggara. Untuk SD pelaksanaannya dua gelombang. Gelombang pertama 24-27 Oktober 2022. Gelombang kedua itu 31 Oktober - 3 November 2022.

"Jenis asesmennya itu ada literasi, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Semua SD baik negeri maupun swasta wajib ikut. Itu hanya untuk kelas 5 SD dengan jumlah 30 anak," terang dia.

Kegunaan asesmen nasional ini, kata dia, untuk memotret kondisi riil di tiap satuan pendidikan, termasuk potensi anak seperti kemampuan literasi dan numerasinya. Selanjutnya untuk mengetahui karakter anak dan lingkungan belajarnya.

"Itu guru dan kepala sekolah juga ikut, terutama untuk yang survei lingkungan belajar," katanya.

Soal-soal dan survei dari pusat semua. Sehingga yang dibutuhkan itu komputer atau laptop dan jaringan internet. Yang jadi permasalahan di seluruh Indonesia adalah masalah jaringan. Karena tidak seluruh daerah itu jaringannya lancar. Ada daerah yang juga blank spot. Mungkin karena terkendala kondisi geografisnya yang sulit seperti daerah di pegunungan.

"Yang SD Klesem 2 pemancarnya agak terganggu. Sehingga guru-guru dan siswa mencari lokasi yang ada sinyalnya. Di daerah pegunungan kan seperti itu. Jadi bukan kesalahan kita. Kadang kita di rumah saja saat sinyal susah ya terputus-putus," ungkapnya.

Pelaksanaan ANBK sendiri, lanjut dia, sebenarnya bisa online dan semi online. Online itu berarti langsung. Kalau semi online harus disimpan dulu di server, baru dikirim ke pusat.

"Hasil asesmen nasional ini akan muncul di raport pendidikan. Raport pendidikan itu kondisi riil dari setiap satuan pendidikan. Apakah kemampuan literasi anak bagus, numerasinya bagus. Mana yang perlu dibenahi nanti akan diberikan perlakuan khusus. Survei lingkungan belajarnya bagaimana. Ternyata kok kurang. Guru-gurunya juga butuh semacam pelatihan. Itu nanti obat yang akan diberikan oleh kementerian itu pas," ujar Aji Suryo.

Disinggung apakah ada sekolah lainnya yang kesulitan jaringan internet, Aji mengaku belum mendapat laporan kendala jaringan di sekolah lainnya.

"Yang lainnya belum ada laporan. Berarti lancar. Klesem itu biasanya juga lancar. Namun kemarin pas digunakan ada gangguan. Tapi terkadang gangguannya dari server pusat juga. Server pusat muwer-muwer otok ndak masuk-masuk. Seharusnya jadwal jam 9 sampai jam 11, itu muwer-muwer otok mas. Ditunggu sampai sore belum bisa masuk. Ya anaknya akhirnya pulang. Ada waktu untuk susulan juga," imbuhnya. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: