Jelang Pembukaan Kembali Objek Wisata, Gelar Simulasi Penerapan Protokol Kesehatan

Jelang Pembukaan Kembali Objek Wisata, Gelar Simulasi Penerapan Protokol Kesehatan

Petugas keamanan mengecek suhu pengunjung sebelum masuk kawasan wisata.

BATANG - Jelang pembukaan kembali sejumlah objek wisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Batang, menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan di komplek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Wahyu Budi Santoso mengatakan, sebelum objek wisata dibuka kembali seiring penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru, pihaknya terlebih dulu melakukan sosialisasi dan simulasi. Langkah tersebut dilakukan, agar pihak pengelola dapat memahami dan menerapkan ketentuan penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata.

"Sebagai pilot project, hari ini kita lakukan simulasi penerapan protokol kesehatan di Forest Kopi yang berada di Desa Kembang Langit, Kecamatan Blado. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pengelola dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Wahyu Budi Santoso, Kamis (11/6/2020).

Sebelum melakukan simulasi, tim yang terdiri dari Disparpora, Dinas Kesehatan dan tim Gugus Tugas tersebut melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana penunjang. Diantaranya, sarana cuci tangan, Hands Sanitizer, ruang kesehatan dan juga penataan tempat duduk. Selain itu, penerapan protokol kesehatan dalam penyiapan makanan dan minuman di dapur juga ikut dicek terlebih dahulu.

"Tadi kita sudah melihat bahwa seluruh karyawan sudah dilengkapi dengan masker, sarung tangan dan juga face shile. Selain itu, di ruang medis juga sudah siap alat pelindung diri (APD) lengkap guna mengantisipasi kondisi darurat. Tidak ketinggalan, tempat duduk juga sudah diberi tanda agar pengunjung yang datang bisa tetap jaga jarak," jelas Wahyu Budi.

Setelah sarana dan prasarana dinyatakan siap, barulah simulasi dilakukan. Pada tahap ini setiap karyawan harus memahami protokol kesehatan yang harus mereka penuhi saat bekerja. Selain itu, juga harus ada tim medis di lokasi yang senantiasa siap menghadapi keadaan darurat, termasuk menangani kondisi darurat dengan mengenakan APD lengkap. "Untuk menunjang pemenuhan protokol kesehatan, kita juga memberikan bantuan 3 baju hazmat yang merupakan bantuan dari Disnakertrans dan face shile, masker, tempat cuci tangan dan Hands Sanitizer untuk tiap objek wisata yang akan buka," beber Wahyu.

Wahyu menambahkan, hasil penilaian dari tim sendiri selanjutnya akan diserahkan ke Bupati Batang sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan izin pembukaan kembali objek wisata.

Sementara itu, pengelola Forest Kopi, Hasan Efendi menyatakan, pihaknya siap memenuhi protokol kesehatan seperti yang ditentukan oleh pemerintah. Termasuk memenuhi sarana dan prasarana penunjangnya demi menjaga kesehatan dan keamanan pengunjung.

"Kita siap memenuhi apa yang menjadi ketentuan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan di objek wisata maupun kafe. Namun untuk hasil akhir rekomendasinya, kita serahkan ke tim dari Disparpora dan Gugus Tugas," tandas Hasan. (don)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: