Dinkes Minta Kasus Stunting Segera Dilaporkan

 Dinkes Minta Kasus Stunting Segera Dilaporkan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.-Ainul Atho-

KOTA - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, meminta tim pendamping dalam kegiatan Survei Kesehatan Indonesia segera melapor jika ditemukan indikasi kasus stunting agar segera dapat ditangani. Saat ini, dikatakan Budi, sedang dilakukan survei Kesehatan Indonesia. Di dalamnya, juga diintegrasikan survei status gizi. 

“Sebelumnya biasanya di akhir tahun baru di-update kasus stunting, padahal stunting harus ditangani. Kami berharap dari tim lapangan bisa segera melapor supaya bisa tertangani langsung,” katanya.

Kasus stunting masih menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Berdasarkan Survei Status Gizi (SSG) 2022, angka stunting Kota Pekalongan  berada pada 23.1 persen. Sedangkan sesuai target yang disepekati oleh Pemerintah Provinsi di tahun 2023 angka stunting harus mencapai 14 persen.

“PR kita untuk stunting masih 9 persen. Upaya sudah banyak kita lakukan dengan organisasi profesi, organisasi perempuan, organisasi masyarakat dan lainnya, seperti dengan pemberian makanan tambahan. Mudah-mudahan semua upaya baik yang dilaksanakan bisa membawa perubahan yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara untuk indikator pembangunan kesehatan nasional lainnya, yakni Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Pekalongan berhasil ditekan. Untuk kasus AKI hingga hampir akhir tahun masih ada 3 kasus. Angka itu menurun signifikan dari tahun sebelumnya yakni 11 kasus. Sementara untuk dan Angka Kematian Bayi (AKB) juga masih harus diupayakan agar menurun.

Tahun ini, dikatakan Budi, pemerintah juga telah ditambah standar pelayanan kebidanan di Puskesmas yang dahulu hanya 4 kali pemeriksaan sekarang menjadi 6 ditambah pemeriksaan USG. “AKB dan stunting masih harus kita genjot lebih lagi, supaya bisa kita tekan secara signifikan lagi,” tandasnya.(nul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: